"Belum diaspal. Mungkin menunggu pembangunan jembatan selesai. Jembatan itu dibangun seperti jembatan Batang Hari, melengkung seperti pelangi kata orang yang kerja disana," kata pak kencang.
Jembatan Kelok Sago membentangi sungai Batang Merangin sekitar 150 meter, dengan ketinggian dari dasar sungai sekitar 75 meter. Dananya bersumber dari APBN, yang pengerjaannya sudah masuk tahun kedua.
"Ini dana pusat. Sudah dua tahun dengan tahun ini dikerjakan. Besi-besinya sudah dirakit, tinggal dipasang lagi. Mungkin Agustus ini dimulai lagi pengerjaannya," terang bapak-bapak yang berusia kisaran 55 tahun, yang bertugas sebagai penjaga di lokasi jembatan Kelok Sago.
Tidak ada keterangan lain yang didapat seputaran pembangunan jembatan Kelok Sago. Karena tidak ada orang lain yang ditemui dilokasi itu, selain pak tua yang mengaku sebagai penjaga.
Jalan yang dibangun membelah perbukitan dengan bukaan sekitar 12 meter dengan badan jalan sekitar 8 meter, kabarnya dirancang sebagai jalan alternatif. Ada juga yang menyebutkan sebagai pengganti jalan lama, yang melintasi Tamiai hingga Pulau Sangkar sudah sulit dilakukan pelebaran lagi.
"Kalau jalan ini baru sampai di Desa Pondok Pulau Sangkar. Rencananya mau dibuka sampai ke Jujun. Itu lebih dekat, ketimbang jalan lama," kata pak tua menduga-duga.
Salam Kompasiana...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H