Bahkan, ketika hari Jumat, ia juga kerap menitip uang untuk dimasukkan ke kotak amal. Siapa sangka pemikiran Nenek Bacce untuk menabung sebagai persiapan biaya pemakaman juga dilakukan warga muslim Australia.
Seperti dilansir Merdeka.com Rabu 14 Januari 2009, biaya pemakaman yang mahal di Australia mendorong ratusan kepala keluarga Muslim Indonesia di Sidney dan sekitarnya menyisihkan 15 dolar Australia per bulan untuk tabungan pemakaman.
Pengumpulan uang tabungan yang dimaksudkan para keluarga muslim Indonesia untuk saling membantu pada saat kemalangan menimpa. Program yang dimulai sejak 29 Juli 2008 ini sudah diikuti 170 keluarga.
Salah seorang dosen Akuntansi Universitas Sriwjaya Palembang, Achmad Sudiro, yang pernah mengenyam pendidikan di Universitas Sidney, kegiatan ini sama dengan arisan kematian yang ada di RT-RT di daerah Plaju, Sumatera Selatan. Menurut Achmad, ditempat tinggalnya dia ikut arisan dengan membayar lima ribu rupiah per bulan.
Kisah nenek Bacce setidak memberi pelajaran bagi kita semua bahwa kematian itu harus dipersiapkan. Bukan hanya harus mempersiapkan amal atau pahala tetapi biaya pemakaman juga harus dipersiapkan tanpa harus menyusahkan orang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H