Mabok agama menurut banyak budayawan memang ada unsur kesengajaan. Â Mabok agama akan menuju "Penjajahan kebudayaan berketuhanan YME ala negara asal agama itu". Penjajahan cara pikir dan cara pandang ini adalah bentuk penjajahan yang paling berbahaya bagi suatu negara, karena akan banyak mempengaruhi banyak aspek bernegara, dan negara dapat mengalami kemunduran seperti Eropa jaman kegelapan. Penjajahan ini mengakibatkan dominasi budaya dan ajaran suatu agama tertentu (melebihi local wisdom) dan sering dilindungi secara maya dan licik melalui UU Penodaan agama.
Apabila "Penjajahan kebudayaan berketuhanan YME" sudah bersifat mafia internasional, maka perjuangan suatu negara berkembang untuk lepas dari penjajahan seperti mustahil, namun dengan adanya internet maka penjajahan ini dapat dilawan, jadi internet adalah "Blessing in disguise" bagi negara berkembang (simak sub bab dibawah nanti). Sebenarnya, dalang internasional mabok agama dapat dilacak dengan mudah melalui aliran dana finansial dari luar negeri lewat bank, itu kalau suatu pemerintah mengijinkan buka2an!
C. Penyalah Gunaan Agama atau Peran Negatip Agama
Berikut ini contoh peran negatip agama, karena mayoritas Indonesia adalah Muslim, maka yang dipakai contoh adalah Penyalah Gunaan Agama atau Peran Negatip Agama agama Islam:
1 Dalam Politik:
Agama dipakai untuk menjegal Ibu Megawati menjadi presiden melalui poros tengah Amin Rais (kedudukan wanita dalam Islam)
Agama dipakai untuk menjegal Ahok menjadi Gubernur DKI (non Mulim dipertanyakan untuk menjadi pimpinan dalam situasi mayoritas Islam)
Keinginan untuk mendirikan negara berdasar syariah law atau sd negara Islam yang selalu muncul sepertinya tak pernah padam; dari DI, TII, Kahar Muzakar, Habib Rizieq, Abubakar Basyir, Noordin Top, dst.
Berapa biaya, tenaga, waktu dan pikiran bangsa Indonesia yang telah dihabiskan untuk ini? Tak bisa dihitung karena sedemikian besarnya, namun anda dapat membayangkan kerugian Indonesia karena hingar bingar politisasi agama.
2 Agama dapat melemahkan moral bangsa bila:
Pengajaran agama lebih menomor satukan Maha Pengasih Penyayang, dan menomor sekiankan Maha Adil; sehingga Keadilan jadi terpinggir. Negara RRC lebih menomor satukan Keadilan, peti mati disediakan bagi para koruptor termasuk presidennya, ini luar biasa, padahal komunis! Stop alasan apologetik: RRC itu lebih Islami, atau RRC itu lebih Kristiani...yang jelas RRC lebih bermoral dan lebih adil!