Mohon tunggu...
asti eka
asti eka Mohon Tunggu... Guru - Human being

Pendidikan, Membaca, Menulis, Travelling

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Adaptasi Pendidikan Indonesia dan Solusi Pemerintah

2 Oktober 2020   12:15 Diperbarui: 2 Oktober 2020   12:23 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai penerapan metode LURING ini, Kemendikbud juga meluncurkan program yang ditayangkan di TVRI. Program acara Belajar dari Rumah berisi program program pembelajaran bagi siswa dasar dan menengah.

Metode DARING

Belajar secara DARING memiliki tantangan tersendiri. Hal ini adalah hal yang baru bagi dunia pendidikan kita, khususnya pendidik, peserta didik dan wali murid jenjang dasar sampai menengah ( PAUD, SD, SMP, SMA).

Berbeda dengan LURING, pembelajaran DARING tidak hanya membutuhkan suasana rumah yang mendukung untuk belajar, tetapi juga sarana dan prasarana serta koneksi internet yang memadai. Bagi para pendidik dalam pembelajaran DARING, mereka dituntut lebih kreatif dan inovatif dalam membuat media pembelajaran agar tujuan pembelajaran tetap dapat tercapai.

Semua hal itu tentu membutuhkan kuota internet dan waktu  yang tidak sedikit. Hal inilah yang banyak dikeluhkan para pendidik dan wali murid.

Untuk menggunakan aplikasi Zoom saja membutuhkan kecepatan internet 600kbps hingga 1,8Mbps  membutuhkan kuota sekitar 1GB per jam nya. Sedangkan untuk menonton video pembelajaran lewat Youtube untuk ukuran video 720p (standard youtube) membutuhkan sekitar 8,57 MB/menit dan         800 MB -- 900 MB/ jam.

Bisa kita hitung sendiri, berapa kira-kita konsumsi kuota yang diperlukan untuk kegiatan pembelajaran. Para pendidik biasanya memadukan dua metode pembelajaran ini, yaitu DARING dan LURING bila masih memungkinkan.

Sejak dimulainya awal tahun ajaran baru 2020/2021. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memberikan kuota internet untuk seluruh peserta didik mulai jenjang PAUD hingga Perguruan Tinggi yang disebut dengan Kuota Belajar. Kemendikbud menggandeng beberapa provider, seperti: Telkomsel, Tri, XL, Axis, Indosat. Hal ini dilakukan selain sebagai solusi atas keluhan masyarakat dan pendidik terkait pembelajaran DARING tetapi juga bertujuan agar pembelajaran jarak jauh dapat berjalan lancar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun