Terbiasa dengan tatap muka dan datang ke sekolah setiap hari, kini keadaan harus berbalik 180 derajat bagi dunia Pendidikan kita, khususnya para peserta didik dan wali murid jenjang dasar dan menengah. Sejak bulan Maret, ketika diputuskan kegiatan tatap muka dihentikan sementara waktu dan dialihkan ke pembelajaran DARING karena pandemic COVID 19 saat ini memaksa kita cepat beradaptasi dengan metode baru dalam kegiatan belajar mengajar. Dari kegiatan pembelajaran tatap muka (offline) menjadi kegiatan belajar DARING (Dalam Jejaring/online) dan LURING (Luar Jejaring).
Apa perbedaan pembelajaran DARING dan LURING?
Pembelajaran DARING (dalam jaringan) berarti pembelajaran interaktif yang terhubung melalui jejaring internet, misalnya menggunakan media Zoom, Google Meet, Youtube, WhatsApp dan sebagainya.
Sedangkan, Pembelajaran LURING Â dapat diartikan pembelajaran yangtidak menggunakan jaringan internet, siswa dan mahasiswa belajar melalui buku pegangan siswa, menonton acara pembelajaran di televisi, atau mengumpulkan karya berupa dokumen.
Metode LURING
Pembelajaran LURING bisa dilaksanakan dengan pengambilan tugas ke sekolah pada hari dan jam yang ditentukan pihak sekolah sehingga tidak terjadi kerumunan massa. Peserta didik atau wali murid mengambil tugas yang sudah disiapkan oleh guru di sekolah untuk dikerjakan dalam jangka waktu beberapa hari, kemudian tugas tersebut dikumpulkan pada hari yang sudah ditentukan juga.
Sebagai contoh penerapan metode LURING : Pengambilan tugas hari Senin dan dikumpulkan kembali ke sekolah hari Jumat atau pengambilan tugas hari Senin dan dikumpulkan Kembali hari Senin minggu depan sekaligus mengambil tugas selanjutnya.
Sekolah memang benar benar harus mengatur jadwal dengan baik agar baik peserta didik maupun wali murid tidak berbondong-bondong datang ke sekolah bersama-sama.
Ingat, metode LURING ini harus benar-benar menerapkan protokol Kesehatan dan jumlah orang yang datang ke sekolah. Setelah pengambilan tugas peserta didik, wali murid diharapkan segera meninggalkan sekolah.