Mohon tunggu...
astuti dewi
astuti dewi Mohon Tunggu... Guru - Pendidik di TK Tunas Harapan Petai Baru

Seorang pendidik yang ingin mendedikasikan ilmu yang saya miliki untuk dunia pendidikan, khususnya Pendidikan Anak usia Dini

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Permainan Kinestetik untuk Meningkatkan Kemampuan Matematika Awal

1 Desember 2023   10:43 Diperbarui: 1 Desember 2023   12:18 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Piaget dalam  Santrock    (2012) menje-    laskan permainan  merupakan  suatu  media yang  meningkatkan  perkembangan kognitif  pada  anak-anak.  Mengacu pada  berbagai  pendapat  tersebut permainan    kinestetik dalam    penelitian ini adalah permainan yang dilakukan   dalam   bentuk   gerak kinestetik   dalam   meningkatkan kemampuan  matematika  awal  anak usia    dini.

Permainan kinestetik merupakan salah satu permainan yang didalamnya terdapat berbagai macam unsur gerak dasar. Permainan kinestetik sendiri sangat eratkaitannya dengan motorik anak. Motorik merupakan perkem- bangan pengendalian gerakan tubuh melalui kegiatan yang terkoordinir antara susunan saraf, otot, otak, dan spinal cord. Anak yang memiliki kecerdasan kinestetik yang baik akan merespon melalui gerak tubuh dengan cepat.

            Pembelajaran melalui permainan dianggap dapat memberikan solusi yang efektif dan efisien. Salah satu permainan yang dipilih yaitu dengan penggunaan ragam permainan kinestetik. Jika dilihat, permainan kinestetik sendiri memiliki gerakan yang sangat beragam. Sehingga guru dapat mengkombinasikan berbagai gerakan untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar siswa

Model Kemampuan Matematika Anak Usia Dini Yang Dikembangkan Melalui permainan Kinestetik

Berdasarkan pendapat beberapa ahli diantaranya, NAEYC'S, Feeney, NCTM, Brewer, Dodge, Charlesworth, Mercer, Piaget, Kennedy, dan Susan Smith dapat disimpulkan bahwa kemampuan matematika adalah kemampuan matematika anak yang diperoleh dari berbagai proses. Kemampuan matematika tersebut dapat diaplikasikan dalam bentuk konsep untuk memecahkan masalah yang diwujudkan dalam pengetahuan seperti: klasifikasi, mengurutkan benda, mencocokan, membandingkan dan membilang.

Permainan kinestetik ini didalamnya disimulasikan dengan permainan olah fisik berupa tepuk, nyanyian, dan gerakan yang dinamis. Sehingga anak akan merasa nyaman dan senang serta tertarik untuk mengikuti kegiatan tersebut, dengan kondisi seperti ini akan memudahkan anak dalam penyerapan informasi baru mengenai konsep-konsep matematika secara sederhana (Setiyo Utoyo dan Irvin Novita Arifin :2017).

Dengan mengembangkan kemampuan matematika anak dapat terlatih, akan tetapi juga skill dan attitude anak dapat dikembangkan secara bersamaan. Skill di sini dapat berupa a kemampuan menyanyi, motorik skill bahkan juga attitude anak dapat ditanamkan sejak dini. Attitude atau sikap anak ini dapat dilihat berupa bagimana anak mampu untuk mentaati peraturan dalam kegiatan, saling menghargai dalam kegiatan kelompok, kepekaan terhadap sesama atau simpati, serta bagaimana sikap anak untuk menerima kekalahan dan kemenangan dalam permainan.

METODE PENELITIAN

            Jenis penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru dikelas atau disekolah tempat ia mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan praktis pembelajaran. Arikunto (2010:135), rancangan dimulai dengan planning (perencanaan), action (tindakan), observation (observasi) reflection (refleksi).

            Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan matematika anak melalui strategi pembelajaran kinestetik pada anak usia 5-6 tahun pada kelompok B pada di TK Tunas Harapan Desa Petai Baru yang berjumlah 15 orang anak, 10 orang anak laki-laki dan 5 orang anak perempuan. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, dokumentasi dengan analisis data diolah oleh peneliti menggunakan rumus sederhana sebagai berikut:

(Sumber: Suharjono, 2008:76)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun