Mohon tunggu...
Astuti -
Astuti - Mohon Tunggu... -

seorang perempuan biasa yang ingin berusaha selalu belajar.seorang ibu bekerja dengan 1 anak.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tikus Putih dan Tikus Hitam

12 Agustus 2011   05:23 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:52 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Boby hanya terdiam menatapnya menjauh.

****

"Huh...huh...huh...." Terdengar suara tangisan dari rumah ibu Randy saat Boby lewat pagi itu.

Segera ia berniat mampir dan menjenguk. Bukan hendak ingin tahu urusan orang lain. Tapi siapa tahu ia bisa membantu.

"Ada apa, Bu?" Tanya Boby.

Keadaan ibu Randy sangat memprihatinkan. Ia terlihat sangat berduka. Sang ayah hanya duduk disebelahnya terdiam membisu.

"Randy, Bob. Randy..............mati." Katanya lirih saat mengucapkan kata mati.

Boby kaget bukan kepalang.

"Kemarin sore kami bertemu. Dia baik-baik saja bu." Kata Boby berusaha menghibur.

"Iya, kemarin sore dia datang kesini mengajak kami tinggal bersamanya. Tapi kami menolaknya. Rasanya lebih baik kami hidup hina seperti ini daripada menjadi seorang pencuri." Kata Ibu Randy.

Tadi pagi ada yang datang kerumah orang tua Randy mengabarkan kematiannya. Saat Randy dan rombongannya mencuri mereka ketahuan si pemilik makanan. Dan meraka menyelamatkan diri masing-masing. Tak saling menolong seperti saat mencuri makanan. Dan saat Randy tertangkap dan akhirnya mati, teman-temannya selamat karena melarikan diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun