atau kesederhanaanya yang membentuk keramahanku?
O Jagad Batara Dewa..
robek-robeklah hatiku , agar warna asli asmaraku nampak olehnya... kutuk saja aku jadi tempe, agar gamang hatiku terjawab olehnya... biarkan gas 3 kg-ku meledak, agar dahsyatnya dirasakan olehnya.. benar, cintaku padanya adalah cinta yang abstrak,
tapi cinta si penggoreng tahu, tempe, dan pisang ini adalah gundah gulana yang konkret!!
ah sudahlah,,
nanti malam, aku akan menggugatmu dalam diam o dewata,
mempertanyakan cerita perjalanan cintaku,
yang kau ubah secara ajaib, saat aku, si tukang gorengan bertemu dengannya...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H