Mohon tunggu...
Astrid Setya 2
Astrid Setya 2 Mohon Tunggu... Freelancer - Wirausaha dan Public Speaker

Seneng nulis dari usia muda hingga membawa saya pernah menjadi wartawan dan penyiar. Setelah menikah lebih senang berbagi pengalaman dengan menjadi public speaker dan mengajar di beberapa tempat. Juga tertantang mengelola usaha, meskipun terkena dampak Covid, namun tetap semangat.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Catatan dari Sangiran (9 Tahun Berlalu)

6 Oktober 2020   14:45 Diperbarui: 6 Oktober 2020   15:00 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Sepertinya masih ada beberapa ruang yang belum dimanfaatkan untuk ruang pamer. Ah......bisa jadi ruangan yang lain masih dipersiapkan atau belum ditata rapi. Semoga saja di waktu lain banyak ruang di museum Sangiran yang sudah dimanfaatkan. 

Sehingga tak sia-sia menempuh perjalanan dari Solo ke Sangiran. Melongok ke gedung bawah di museum Sangiran, puluhan penjual souvenir sudah siap menawarkan berbagai cinderamata khas. 

Puluhan kios berjejer rapi dan tampak rindang di bawah pohon beringin raksasa. Cinderamata yang ditawarkan beragam. Ada gantungan kunci dari batu, patung manusia purba, alat pijat dari batu, gelang, kalung batu dan lain lain. Harganya pun beragam dari 2500 sampai ratusan ribu. Putraku tak mau kalah dengan teman-temannya. 

Mereka mulai menyerbu para penjual cinderamata. Senyum para penjual pun mulai mengembang, ketika anak-anak memborong cinderamata. Bahkan ibu-ibu yang ikut mengantarkan anak-anaknya pun tak mau ketinggalan memborong cinderamata. 

Sangiran, sepertinya masyarakat di sekitarnya telah menjadikannya sandaran hidup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehati-hari. Mengelola Sangiran menjadi lebih profesional juga menjadi sebuah jawaban manis bagi para pengusaha lokal di sekitarnya. 

Dari pengamatanku kemarin, pada saat yang hampir bersamaan beberapa sekolah juga mengunjungi Sangiran. Bahkan beberapa turis dari Jepang juga ikut ambil bagian menikmati kemegahan Sangiran. Mempelajari asal usul bumi dan isinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun