Mohon tunggu...
Astrid Setya 2
Astrid Setya 2 Mohon Tunggu... Freelancer - Wirausaha dan Public Speaker

Seneng nulis dari usia muda hingga membawa saya pernah menjadi wartawan dan penyiar. Setelah menikah lebih senang berbagi pengalaman dengan menjadi public speaker dan mengajar di beberapa tempat. Juga tertantang mengelola usaha, meskipun terkena dampak Covid, namun tetap semangat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ajarkan Tradisi dari Budaya yang Berbeda

22 September 2020   11:05 Diperbarui: 22 September 2020   11:21 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selesai berbasa basi dan menyantap makanan yang disudah dipersilahkan, saya pun berpamitan. Tadinya saya bingung menanti waktu untuk berpamitan. Saya katakan pada anak saya, jika ibu-ibu yang secara kebetulan bersamaan masuk dengan saya mulai berpamitan, maka artinya saya dan anak saya pun harus segera berpamitan. Benar juga, mereka pun berpamitan. Dan lega rasanya, akhirnya saya bisa pulang.

Perkenalan saya akan tradisi pernikahan di desa pada anak saya tak berhenti pada jerami itu saja. Beberapa langkah setelah berpamitan, seseorang memanggil saya.

"Mbak...mbak...tunggu....," sahut seorang perempuan.

"Ya...ada apa mbak ?," tanya saya sambil menggandeng erat anak saya.

"Ini ada angsal-angsal buat dibawa pulang," jawabnya.

"o....gitu ya...," jawab saya.

"Iya...," balasnya lagi

"Ya sudah, terima kasih ya," jawab saya lagi.

Saya pun menuju tempat parkir dan melanjutkan perjalanan pulang.

Anak saya tak sabar ingin tahu isi bungkusan yang ada di dalam tas kresek hitam ini.

Tas kresek hitam pun dibuka anak saya. Wow...ternyata isinya sebungkus nasi putih, sebungkus bakmi jawa plus tahu bacem. Kata suami, biasanya orang desa membungkusnya dengan daun jati. Karena musim hujan, bisa jadi daun jati tak kunjung kering. Jadi diganti saja dengan kertas coklat. O ya ada krupuk, rengginang juga jadah (ketan putih).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun