Memang tidak terjadi antrian panjang di sana. Bahkan pada pukul 9 pagi pun paket yang disediakan hanya tinggal sedikit. Penyelenggara pasar murah ini juga menjelaskan kepada warga yang datang tanpa kupon bahwa mereka bisa membeli nanti jika paket yang ada tersisa karena si pemilik kupon tidak menebusnya. Sebuah pernyataan yang sangat merendahkan warga miskin tentunya.
Sebegitu rendahkah warga miskin Johar Baru sehingga untuk membeli paket Sembako Murah pun masih diperlakukan seenaknya seperti ini. Apalagi di saat acara ini berlangsung, pihak penyelenggara juga menyebarkan brosur sebuah pusat penjualan barang elektronik yang notabene itu adalah salah satu langkah promosi berkedok pasar murah.
Menjelang pukul 10 pagi antrian sudah sepi dan paket yang disediakan pun sudah hampir habis. Namun didalam mobil box masih ada sembako yang belum dibungkus menjadi paket. Entahlah sembako tersebut untuk di bawa kemana lagi.
Apapun alasannya sudah saatnya sesama warga negara Indonesia peduli pada nasib warga lain. Tapi tidak sepantasnya jika kepedulian itu dimanfaatkan untuk pencitraan tanpa menghargai orang lain. Bagaimana pun juga warga miskin juga manusia dan perlu dipikirkan juga bagaimana cara membantu mereka dengan cara-cara yang lebih manusiawi, bukan pencitraan para penguasa dan pengusaha.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H