Mohon tunggu...
Astrid SantikaP
Astrid SantikaP Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Haii

Astrid Santika XII MIPA 4 SMAN 1 PADALARANG

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kebebasan dari Kekangan Penjajahan

20 November 2021   20:45 Diperbarui: 20 November 2021   22:24 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada tahun 1928, Pemerintah Hindia Belanda memberikan kesempatan bagi anak-anak Indonesia yang berijazah sekolah rendah untuk mengikuti pendidikan militer.
"Gatot kamu bisa cobalah dulu(berbicara di dalam hati), Aku pun mencoba mendaftarkan diri dan tidak ku sangka diterima sebagai siswa Cadar School di Magelang jawa timur.

Usia yang semakin dewasa dan bertambah. Setelah memasuki tahun ke-3 saya bersekolah di pendidikan militer. Waktu yang ditunggu-tunggu, Saya ,Gatot Soebroto menerima gelar sebagai Sersan Kelas II KNIL ( Koninklijk Nederlands Indische Leger ). Ditugaskan di Padang Panjang, Sumatera Barat. Setelah 5 tahun bekerja di Padang. Gatot dikirim ke Sukabumi Jawa Barat, untuk mengikuti pendidikan Marsose.

Menurut banyak orang, setelah ia ditempatkan di Bekasi dan Cikarang terlihat jelas perubahan Gatot saat itu. Ia memiliki sifat yang tegas akan tetapi bijaksana dan berwibawa terus terang dan terbuka kepada atasan dan bawahannya. Ia bertekad untuk tidak pandang bulu dalam menjalankan tugasnya dengan pembawaan humornya.

Disaat tugas ada orang-orang Bekasi dan Cikarang yang bercerita bahwa banyak sekali pemerasan para lintah darat terhadap kami pak.
"Apa yang mereka lakukan?"

"Mereka merebut harta dan berkata untuk kepentingan masyarakat semua"

"Kenapa kalian berikan harta itu padahal kalian bersusah payah untuk mendapatkannya"

"Bagaimana kami bisa menghalanginya Sersan, mereka semua membawa senjata dan juga bertindak kasar kepada warga setempat" 

"Saya akan berusaha untuk menangkap orang-orang yang hanya mengambil keuntung untuk dirinya sendiri dan memberikan hukuman yang berlaku kepada orang-orang yang bersalah. Walaupun hati nurani saya tertekan harus menangkap seorang rakyat kecil yang mencuri untuk sesuap nasi. Akan tetapi mereka salah mengambil pekerjaan seperti itu"

Terdapat peraturan seorang KNIL tidak boleh bergaul dengan rakyat. Akan tetapi bagi Gatot Soebroto larangan itu tidak sepenuhnya patut dipatuhi. Sering kali gaji yang aku dapat aku berikan kepada rakyat untuk mengurangi beban penderitaan mereka. Karena itulah dia selalu dapat teguran dari atasannya.

Disaat ia bertugas di Ambob. Perang ke-2 pecah. Disinilah ia menghadapi perlawan terhadap Jepang. Ternyata Jepang memiliki kekuatan yang sangat kuat. Ambonpun jatuh ke tangan Jepang. Gatoto Soebroto pergi meninggalkan Ambon dan menetap sementara di Makassar. Ia pun pergi berziarah ke makam Pangeran Diponegoro.

Menurut Gatot ia harus pulang ke Banyumas dan memutuskan untuk menjadi seorang sipil saja. Status itu tidak bertahan lama. Jepang mengetahui kemampuan pada diri Gatot Soebroto.
"Gatot seobroto ku tau kau memiliki kemampuan yang saya butuhkan, akan ku bawa kau memimpin detasemen polisi".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun