Mohon tunggu...
Astria Srinovita
Astria Srinovita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya jurusan Teknik Sipil

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Meningkatkan Ketahanan Pangan Desa Balonggabus: Penerapan Urban Farming Menggunakan Pot Vertikal

6 Juni 2024   13:06 Diperbarui: 6 Juni 2024   13:22 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketahanan pangan merupakan isu yang dihadapi oleh banyak desa di Indonesia, termasuk Desa Balonggabus, Kabupaten Sidoarjo. Ketahanan pangan yang rentan di desa ini disebabkan oleh keterbatasan lahan pertanian akibat padatnya pemukiman penduduk. 

Menanggapi hal tersebut, mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya menginisiasi program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang berfokus pada penerapan urban farming menggunakan pot vertikal sebagai solusi peningkatan ketahanan pangan. Di antara berbagai metode pertanian vertikal yang berkembang, pot vertikal telah menarik perhatian sebagai alternatif yang efisien dan dapat diakses oleh masyarakat perkotaan yang memiliki ruang terbatas.

Perangkat Desa Balonggabus pun memberikan izin dan mendukung penuh serta berperan aktif dalam pelaksanaan program kerja. Mahasiswa KKN Untag Surabaya yang berhasil menggandeng warga RT 3 Desa Balonggabus juga menunjukan respon baik yang diberikan oleh masyarakat untuk berpartisipasi.

Metode analisa yang digunakan oleh mahasiswa adalah dengan analisis SWOT. Meskipun sederhana, metode ini cukup efektif dalam mengidentifikasi setiap kemungkinan permasalahan yang akan ditimbulkan sehingga mahasiswa dapat merumuskan strategi untuk mengatasi ancaman dan menipiskan kelemahan yang dimiliki dengan menonjolkan keunggulan yang ada.

Strenght (Kekuatan)

Urban farming merupakan suatu kegiatan yang bermanfaat untuk diterapkan di kehidupan perkotaan seiring dengan kemajuan pembangunan. Penggunaan pot vertikal memungkinkan pemanfaatan ruang terbatas secara maksimal. Peralatan dan bahan untuk pelaksanaan pun sangat mudah didapatkan. Perawatan tanaman pangan yang mudah dan efektif ini tentu sangat mendukung system pangan lokal secara umum.

Weakness (Kelemahan)

Sebelum kedatangan Mahasiswa KKN Untag Surabaya, masyarakat desa Balonggabus tidak banyak mengetahui tentang urban farming. Penyampaian informasi harus disertai dengan pengetahuan umum dasar agar saat menerapkannya tidak banyak terjadi kekeliruan. Selain itu, kurangnya perhatian untuk melakukan kegiatan menanam tanaman dikarenakan tidak tertarik dan tidak sesuai dengan kegiatan di kehidupan perkotaan juga menjadi poin yang perlu disorot.

Opportunity (Peluang)

Penerapan urban farming menggunakan pot vertikal dapat menjadi salah satu upaya dalam meningkatkan jumlah kawasan ruang hijau. Pot vertikal yang ditanam di pekarangan sendiri bisa menjadi salah satu sumber pasokan sistem pangan dan opsi ketahanan pangan rumah tangga perkotaan. 

Manfaat hasil panen dari urban farming sendiri dapat dikontrol dan diawasi sendiri mulai dari penanaman hingga panen sehingga bisa mengembangkan swasembada antara penduduk dalam kota  yang menanam makanan untuk diri mereka sendiri dan orang lain.

Threats (Ancaman)

Ancaman urban farming timbul karena pembangunan dan kemajuan saat ini tumbuh begitu cepat menyebabkan kegiatan bercocok tanam tidak menarik dan dipandang sebagai kegiatan yang tidak sesuai untuk dilakukan dengan kehidupan orang -- orang di perkotaan. Sebagian berpandangan lebih mengedepankan sisi konsumtif dan ketersediaannya di pasaran sebagai kebutuhan pangan yang selalu tersedia

Kesimpulan

Penerapan urban farming dengan pot vertikal di Desa Balonggabus adalah langkah inovatif yang menjanjikan dalam meningkatkan ketahanan pangan desa. Analisa SWOT menunjukkan bahwa meskipun ada beberapa kelemahan dan ancaman yang perlu diatasi, kekuatan dan peluang yang ada memberikan dasar yang kuat untuk keberhasilan program ini. 

Meskipun tidak dapat sepenuhnya menyuplai pangan dalam waktu instan, urban farming menjadi alternatif utama untuk dikembangkan secara bertahap dan menyeluruh di wilayah Desa Balonggabus. Dengan partisipasi aktif masyarakat dan dukungan yang tepat, program ini tidak hanya akan meningkatkan ketahanan pangan tetapi juga memberikan manfaat ekonomi dan edukasi yang berkelanjutan bagi Desa Balonggabus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun