Manfaat hasil panen dari urban farming sendiri dapat dikontrol dan diawasi sendiri mulai dari penanaman hingga panen sehingga bisa mengembangkan swasembada antara penduduk dalam kota  yang menanam makanan untuk diri mereka sendiri dan orang lain.
Threats (Ancaman)
Ancaman urban farming timbul karena pembangunan dan kemajuan saat ini tumbuh begitu cepat menyebabkan kegiatan bercocok tanam tidak menarik dan dipandang sebagai kegiatan yang tidak sesuai untuk dilakukan dengan kehidupan orang -- orang di perkotaan. Sebagian berpandangan lebih mengedepankan sisi konsumtif dan ketersediaannya di pasaran sebagai kebutuhan pangan yang selalu tersedia
Kesimpulan
Penerapan urban farming dengan pot vertikal di Desa Balonggabus adalah langkah inovatif yang menjanjikan dalam meningkatkan ketahanan pangan desa. Analisa SWOT menunjukkan bahwa meskipun ada beberapa kelemahan dan ancaman yang perlu diatasi, kekuatan dan peluang yang ada memberikan dasar yang kuat untuk keberhasilan program ini.Â
Meskipun tidak dapat sepenuhnya menyuplai pangan dalam waktu instan, urban farming menjadi alternatif utama untuk dikembangkan secara bertahap dan menyeluruh di wilayah Desa Balonggabus. Dengan partisipasi aktif masyarakat dan dukungan yang tepat, program ini tidak hanya akan meningkatkan ketahanan pangan tetapi juga memberikan manfaat ekonomi dan edukasi yang berkelanjutan bagi Desa Balonggabus.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H