Mohon tunggu...
Astri amalia
Astri amalia Mohon Tunggu... Dokter - umur 18 tahun

saya tinggal di Cilegon

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Isu Kedokteran: Diet Keto

19 Agustus 2019   20:11 Diperbarui: 19 Agustus 2019   21:14 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Telah diuji secara klinis bahwa diet keto dapat menurunkan kadar glukosa meskipun belum dijelaskan secara spesifik apakah penurunan kadar glukosa tersebut disebabkan oleh komposisi spesifik dari diet ketogenik atau disebabkan karena penurunan berat badan. B

eberapa studi terkait diet keto telah menemukan bahwa jika dibandingkan dengan melakukan diet rendah lemak, diet keto ini efektif dalam menurunkan berat badan dalam jangka pendek. 

Selain itu, karena kondisi tubuh dalam keadaan kelaparan, pasien yang mengalami epilepsi telah terbukti berkurang lebih dari setengah pengidap epilepsi.[1,3]

Di Indonesia, pola-pola diet keto ini juga telah mendapatkan penolakan. Beberapa waktu lalu, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyatakan bahwa ia tidak merekomendasikan masyarakat untuk melakukan diet ini. Alasannya, diet keto ini tidak bisa menerapkan gizi seimbang.4"

Secara gizi, kami sudah bicara dengan beberapa pakar gizi bahwa keto itu tidak boleh dibuat gaya hidup. Jadi, paling hanya dalam kurun waktu tertentu saka, karena kami tidak merekomendasikan itu," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kemenkes yang diwakili oleh Kepala Seksi Gangguan Metabolik, Sylviana Andinisari di Jakarta, beberapa waktu lalu.[4]

Referensi

1.Saraceni, Jeffrey A. The perceived benefits of consuming a ketogenic diet [PhD thesis]. Buffalo,NY: Proquest LLC; 2018 May 8 [cited 2019 Aug 19]. Available from: https://remote-lib.ui.ac.id:2076/docview/2086033441/210A95AD9C654984PQ/1?accountid=17242

2.Grandl G, Straub L, Rudigier C, Arnold M, Wueest S, Konrad D, Wolfrum C. Short-term feeding of a ketogenic diet induces more severe hepatic insulin resistance than an obesogenic high-fat diet. J Physiol. 2018 Oct;596(19):4597-4609. doi: 10.1113/JP275173. Epub 2018 Aug 8.

3.Truong J. Examining the evidence for use of the ketogenic diet in treating obesity and type 2 diabetes [Phd thesis]. New York: Proquest LLC; 2018 [cited 2019 Aug 19]. Available from: https://remote-lib.ui.ac.id:2076/docview/2132969410/210A95AD9C654984PQ/2?accountid=17242

4.Kementerian kesehatan republik Indonesia [Internet]. 2018 May 30 [cited 2019 Aug 19]. Available from: http://kliping.depkes.go.id/upload/b9d11fc58b7339c499eee5afb8c37da0.pdf

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun