Interaksi yang terjadi apabila dikombinasikan dengan Demerol yaitu dapat meningkatkan risiko kondisi yang jarang namun serius yang disebut sindrom serotonin, yang dapat mencakup gejala seperti kebingungan, halusinasi, kejang, perubahan ekstrim dalam tekanan darah, peningkatan denyut jantung, demam, keringat berlebihan, menggigil atau gemetar , penglihatan kabur, kejang otot atau kekakuan, tremor, inkoordinasi, kram perut, mual, muntah, dan diare. kasus yang parah dapat menyebabkan koma dan bahkan kematian.
Jadi dapat disimpulkan
Obat penghilang nyeri narkotik dapat menjadi ‘dewa penolong’ saat dibutuhkan namun di sisi lain dapat pula menjadi ‘malaikat pencabut nyawa’ jika digunakan secara tidak semestinya. Oleh karena itu penggunaan analgesik narkotik seharusnya diberikan berdasarkan rasio manfaat risiko, dimana saat rasio manfaat lebih besar dari risiko maka obat analgesik narkotik dapat diberikan kepada pasien.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H