Mohon tunggu...
Astri Budiarti
Astri Budiarti Mohon Tunggu... Guru - Guru Seni Budaya

Hobi Bermain Musik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

PTK dengan Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) dalam Mata Pelajaran Seni Budaya

20 Agustus 2023   19:11 Diperbarui: 21 Agustus 2023   17:40 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action research). Arikunto, Suharsimi (2010 : 2) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas. Metode ini digunakan sebagai upaya penulis untuk meningkatkan sikap apresiatif lagu tradisional  pada konsep lagu tradisional  dengan penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL).  Lokasi penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan. 

Penelitian ini bertempat di SMP Negeri 1 Leuwigoong tahun pelajaran 2022/2023. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada tanggal tanggal 21 Juli 2022 sampai tanggal 24 September 2022. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan sebanyak dua siklus. Siklus I terdiri dari 2 kali pertemuan dan siklus ke II terdiri dari 2 kali pertemuan dialokasikan waktu sebanyak 2 x 45 menit. Siklus I dilaksanakan pada hari Kamis, 4 Agustus 2022 dan Kamis, 11 Agustus 2022. 

Sedangkan siklus II dilaksanakan pada hari Kamis, 27 Agustus 2022 dan Kamis, 1 September 2022. Subjek penelitian adalah siswa-siswi kelas VIII sebanyak 31 siswa pada tahun pelajaran 2022/2023 dalam mata pelajaran seni budaya.

Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih yaitu penelitian tindakan maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari kemmis dan Tanggart (1988:14), yaitu berbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi planning (rencana). Langkah pada siklus berikutnya adalah perencanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan dan refleksi. Sebelum masuk pada siklus 1 dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan. 

Instrumen atau alat ukur dalam penelitian ini adalah berupa tes. Tes adalah alat ukur yang diberikan kepada individu untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang diharapkan baik secara tertulis atau lisan atau secara perbuatan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari Rencana Pembelajaran (RP), Lembar Observasi, dan Tes Formatif.

Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana yaitu : 

  • Untuk test formatif peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa yang selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut sehingga diperoleh rata-rata tes formatif
  • Untuk Ketuntasan Belajar, Produk yang dikembangkan dikatakan layak berdasarkan asfek keefektifan jika persentase ketuntasan belajar klasikal yang dicapai minimal berada pada kriteria baik.
  • Untuk Menilai Aktivitas Siswa, Data aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung merupakan data yang diambil melalui observasi. Data tersebut dianalisis dengan menggunakan indeks aktivitas siswa dengan menghitung rata-rata skor aktivitas siswa.

Hasil Penelitian 

Sebelum menerapkan model Problem Based Learning (PBL) diperoleh nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah 73,23 yang terdiri dari 17 orang siswa dari 31 orang siswa dapat menuntaskan pelajaran dengan persentase ketuntasan belajar mencapai 54,84 % dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 14 orang dengan persentase ketidak ketuntasan belajar mencapai 45,16 % . 

Namun ketika menerapkan model Problem Based Learning (PBL) pada siklus I, hasil belajar siswa mengalami peningkatan diperoleh nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah 77,42 yang terdiri dari   20 orang siswa dari 31 orang siswa dapat menuntaskan pelajaran dengan persentase ketuntasan belajar mencapai 64,52 % dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 11 orang dengan persentase ketidak ketuntasan belajar mencapai 35,48 %. 

Namun pada Siklus II hasil belajar siswa mencapai persentase ketuntasan belajar 87,10 % dengan nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah 80  yang terdiri dari 27 orang siswa dari 31 orang siswa dapat menuntaskan pelajaran dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 4 orang dengan persentase ketidak ketuntasan belajar mencapai 12,90 %. Adapun perbandingan peningkatan sikap apresiatif terhadap pertunjukan musik tradisional adalah sebagai berikut.

Sumber : PTK Astri Budiarti, S.Pd
Sumber : PTK Astri Budiarti, S.Pd

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun