Mohon tunggu...
Astri Anggitasari
Astri Anggitasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa STAI Yogyakarta

Libatkan Allah dalam setiap pilihan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mencegah Dampak dari Kurangnya Keharmonisan Keluarga terhadap Pendidikan Akhlak Anak

22 Maret 2022   18:06 Diperbarui: 22 Maret 2022   18:19 486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Istilah akhlak sudah sering kita dengar. Orang selalu mengaitkan akhlak dengan tingkah laku manusia. Namun bagaimana arti akhlak sesungguhnya secara bahasa dan istilah? 

Secara bahasa akhlak berasal dari bahasa Arab yaitu jama' dari kata  khuluqun yang secara linguistik diartikan sebagai budi pekerti, perangai, tingkah laku, atau tabiat, tata krama, sopan santun, adab dan tindakan. Kata akhlak juga berasal dari kata khalaqa atau khalaqun artinya kejadian serta erat hubungannya dengan khaliq yang artinya menciptakan, tindakan atau perbuatan. Sebagaimana terdapat kata al-khaliq yang artinya pencipta dan makhluq artinya yang diciptakan.

Sedangkan secara istilah akhlak adalah pranata perilaku manusia dalam segala aspek kehidupan, dalam pengertian umum akhlak dapat disamakan dengan etika atau nilai moral.

Kemudian pendidikan adalah usaha orang yang telah dewasa yang dilakukan secara sadar dalam rangka membimbing atau menolong anak atau orang yang belum dewasa, dengan maksud agar orang tersebut mempunyai kepribadian dan kemampuan dalam menjalankan kehidupannya di tengah masyarakat.

Berbicara tentang akhlak, sangat erat hubungannya dengan keluarga. Keluarga adalah sekumpulan manusia yang hidup bersama sebagai satu kesatuan dan biasanya ada hubungan darah, ikatan perkawinan atau ikatan lainnya, tinggal bersama dalam satu rumah dan dipimpin oleh seorang kepala keluarga.

Pendidikan akhlak pertama kali diajarkan di lingkungan keluarga. Terus bagaimana pendidikan akhlak anak di dalam keluarga yang kurang harmonis?

Sebelum membahas hal tersebut, sebaiknya kita ketahui terlebih dahulu seperti apa keluarga harmonis itu, dan bagaimana bisa dikatakan sebagai keluarga harmonis.

Keluarga harmonis adalah sebuah anggota yang penuh cinta kasih, saling menghargai dan mensyukuri, sehingga pertengkaran dan ketegangan antar anggota keluarga yang menyebabkan ketidakharmonisan dapat dihindari.

Keharmonisan berasal dari kata harmonis yang berarti serasi, selaras. Keharmonisan bertujuan untuk mencapai keselarasan dan keserasian. Dalam kehidupan rumah tangga perlu menjaga kedua hal tersebut untuk mencapai rumah tangga bahagia.

Menurut Nick, 2002 bahwa keluarga harmonis adalah tempat yang menyenangkan dan positif untuk hidup, karena anggotanya telah belajar beberapa cara untuk saling memperlakukan dengan baik. Anggota keluarga dapat saling mendapatkan dukungan, kasih sayang dan loyalitas, dapat berbicara satu sama lain, saling menghargai dan menikmati keberadaan bersama.

Kehidupan rumah tangga yang penuh kemesraan dan kebahagiaan, tentaram jasmani dan rohani, serta penuh keimanan pasti jadi dambaan semua orang. Namun kenyataannya banyak orang yang kehilangan kebahagiaan ini bahkan sampai pada rumah tangga yang harus berakhir dengan permusuhan diantara pasangan.

Sebagian rumah tangga berjalan tanpa perpisahan, namun tidak ada kemesraan, tidak ada kasih sayang, tidak ada canda dan tawa, semuanya terasa begitu kaku. Keluarga yang seperti ini bisa dikatakan sebagai keluarga yang kurang harmonis. Sebab utama hal ini adalah kedua pasangan atau salah satunya tidak menunaikan tugas rumah tangganya dengan baik sesuai dengan syari'at islam.

Sebagai agama yang lengkap, islam sudah pasti memiliki aturan tentang pembinaan keluarga, mulai dari bagaimana orang memulai membangun keluarga, dan bagaimana membangun relasi antar semua anggota dalam keluarga. Suami sebagai pemimpin keluarga, harus mampu mengendalikan keluaarga sehingga seluruh komponennya mematuhi semua aturan dalam keluarga. 

Selain itu,juga mampu bertanggung jawab pada keluarga. Istri benar-benar menjadi istri yang shalehah yang menunaikan tugasnya dengan baik, maka tidak diragukan lagi tentang janji Allah bahwa kebahagiaan dan kemesraan akam diperoleh dalam pernikahan.

Kehidupan dalam keluarga sangat berpengaruh pada karakter atau akhlak anak-anak. Keluarga sangat berperan penting dalam pndidikan dan pembentukan akhlak anak. Sehingga anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang berkarakter baik di dalam lingkungan sosial yang berakhlak dan memerlukan kesadaran dari seluruh pihak yang mempengaruhi kehidupan anak .

Lingkungan keluarga menjadi faktor penting dalam menanamkan akhlak anak. Apabila dalam keluarga itu terjalin hubungan yang harmonis antara anggotanya maka akan lebih mudah menanamkan pendidikan akhlak pada anak. Dan sebaliknya apabila dalam suatu keluarga hubungan antar anggota keluarga tidak terjalin dengan baik , bahkan menunjukkannya didepan anak maka secara tidak langsung menanamkan pendidikan akhlak yang tidak baik.

Anggota keluarga harus berhati-hati dalam bersikap di depan seorang anak. Jangan menunjukkan pertengkaran di depan anak, jaga perkataan kasar apabila didepan anak, jangan melakukan kekerasan di depan anak. Sebisa mungkin lakukan hal-hal yang baik ketika di depan anak. Karena anak itu seorang peniru yang handal. Jangan sampai anak mempelajari suatu hal yang tidak baik akibat kurangnya keharmonisan dalam keluarga.

Selain itu, berikan contoh-contoh yang baik ketika didepan seorang anak walaupun amarah tidak dapat ditahan. Walaupun terdapat permasalahan antar anggota keluarga namun orang tua tetap harus memberikan yang terbaik untuk anak-anak. 

Cepat selesaikan permasalahan yang ada dalam keluarga , bicarakan baik-baik dengan anggota keluarga yang sedang berselisih. Selau dekatkan diri kepada Allah SWT. Agar diberikan solusi yang terbaik. 

Dengan begitu semoga pendidikan akhlak tetap dapat tertanam pada anak-anak dan tidak menyebabkan dampak apapun serta dapat hidup bahagia bersama keluarga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun