Mohon tunggu...
Astri Anggitasari
Astri Anggitasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa STAI Yogyakarta

Libatkan Allah dalam setiap pilihan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mencegah Dampak dari Kurangnya Keharmonisan Keluarga terhadap Pendidikan Akhlak Anak

22 Maret 2022   18:06 Diperbarui: 22 Maret 2022   18:19 486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagian rumah tangga berjalan tanpa perpisahan, namun tidak ada kemesraan, tidak ada kasih sayang, tidak ada canda dan tawa, semuanya terasa begitu kaku. Keluarga yang seperti ini bisa dikatakan sebagai keluarga yang kurang harmonis. Sebab utama hal ini adalah kedua pasangan atau salah satunya tidak menunaikan tugas rumah tangganya dengan baik sesuai dengan syari'at islam.

Sebagai agama yang lengkap, islam sudah pasti memiliki aturan tentang pembinaan keluarga, mulai dari bagaimana orang memulai membangun keluarga, dan bagaimana membangun relasi antar semua anggota dalam keluarga. Suami sebagai pemimpin keluarga, harus mampu mengendalikan keluaarga sehingga seluruh komponennya mematuhi semua aturan dalam keluarga. 

Selain itu,juga mampu bertanggung jawab pada keluarga. Istri benar-benar menjadi istri yang shalehah yang menunaikan tugasnya dengan baik, maka tidak diragukan lagi tentang janji Allah bahwa kebahagiaan dan kemesraan akam diperoleh dalam pernikahan.

Kehidupan dalam keluarga sangat berpengaruh pada karakter atau akhlak anak-anak. Keluarga sangat berperan penting dalam pndidikan dan pembentukan akhlak anak. Sehingga anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang berkarakter baik di dalam lingkungan sosial yang berakhlak dan memerlukan kesadaran dari seluruh pihak yang mempengaruhi kehidupan anak .

Lingkungan keluarga menjadi faktor penting dalam menanamkan akhlak anak. Apabila dalam keluarga itu terjalin hubungan yang harmonis antara anggotanya maka akan lebih mudah menanamkan pendidikan akhlak pada anak. Dan sebaliknya apabila dalam suatu keluarga hubungan antar anggota keluarga tidak terjalin dengan baik , bahkan menunjukkannya didepan anak maka secara tidak langsung menanamkan pendidikan akhlak yang tidak baik.

Anggota keluarga harus berhati-hati dalam bersikap di depan seorang anak. Jangan menunjukkan pertengkaran di depan anak, jaga perkataan kasar apabila didepan anak, jangan melakukan kekerasan di depan anak. Sebisa mungkin lakukan hal-hal yang baik ketika di depan anak. Karena anak itu seorang peniru yang handal. Jangan sampai anak mempelajari suatu hal yang tidak baik akibat kurangnya keharmonisan dalam keluarga.

Selain itu, berikan contoh-contoh yang baik ketika didepan seorang anak walaupun amarah tidak dapat ditahan. Walaupun terdapat permasalahan antar anggota keluarga namun orang tua tetap harus memberikan yang terbaik untuk anak-anak. 

Cepat selesaikan permasalahan yang ada dalam keluarga , bicarakan baik-baik dengan anggota keluarga yang sedang berselisih. Selau dekatkan diri kepada Allah SWT. Agar diberikan solusi yang terbaik. 

Dengan begitu semoga pendidikan akhlak tetap dapat tertanam pada anak-anak dan tidak menyebabkan dampak apapun serta dapat hidup bahagia bersama keluarga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun