Mohon tunggu...
Gaya Hidup

Profesi Dibalik Mesin Pembuat Listrik

10 Oktober 2016   12:12 Diperbarui: 10 Oktober 2016   12:45 1292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“ The only way to do great work is to love what you do “

  • Steve jobs

Badan saya gemetar, dengan wearpack yang mulai kotor karena debu sisa pembakaran batubara. Hari itu adalah kali pertama saya ditugaskan masuk ke sebuah lubang yang berisi dengan ratusan pipa superheater di dalamnya, tentu saat itu unit sedang tidak beroperasi. Dalam hati saya bertanya, “ Yakin mau masuk kedalam?  Emang begini ya kerjaan pegawai PLN yang katanya pendapatannya cukup menjanjikan?”. Masuklah saya ke lubang itu, saya bertugas untuk mengecek kerusakan pada pipa superheater, dan  saya menemukan adanya mouth fish pada salah satu pipa yang biasanya hanya saya lihat pada buku pembelajaran yang dosen berikan kepada saya di kampus. 

Rupanya ya beginilah jobsheet pegawai PLN di tempat ini, penuh dengan resiko dan tantangan. Saat itu saya berpikir, mungkin tidak semua orang  ingin masuk ke dalam lubang ini dan bekerja seperti yang apa saya lakukan sekarang. Ya, saya adalah mahasiswi jurusan teknik mesin kelas kerjasama PLN di salah satu perguruan tinggi negeri di kota saya. Awalnya saya merasa pesimis dengan pilihan jurusan yang saya ambil, hanya terdapat 3 orang wanita di kelas saya. Padahal bisa saja saya menjadi tenaga medis di salah satu rumah sakit seperti apa yang saya cita – citakan dulu. Tetapi hari ini saya merasa bangga manjadi seorang engineer layaknya seperti superwoman setelah masuk ke lubang superheater itu , hehehe…

(foto : superheater) / dokpri
(foto : superheater) / dokpri
Setahun kemudian di tempat yang berbeda, saya benar – benar terpukau ketika para senior saya naik ke atas cooling tower dan memperbaiki kerusakan pada fan di dalamnya. Cooling tower adalah sebuah menara air pendingin pada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang tingginya sekitar 15 - 20 m, dimana tinggi cooling tower mempengaruhi naiknya beban kalor (itu sih yang saya baca di salah satu buku dari dosen, hehehe…). Saat itu mereka hanya diberi waktu 5 hari untuk mencari dan memperbaiki kerusakan, hebatnya mereka melakukan sendiri tanpa bantuan pihak lain diluar PLN. 

har-ct-57fb2ae706b0bd94154e87b9.jpg
har-ct-57fb2ae706b0bd94154e87b9.jpg
 (Foto : Pemeliharaan CT)

Pagi hingga malam, biarpun hujan mereka tetap bekerja agar sang mesin pembuat listrik segera beroperasi dan tidak ada pemadaman bergilir di kota tersebut, eitss… tidak lupa mereka bekerja sesuai dengan SOP, prosedur dan keselamatan kerja yang berlaku kok. Selama 5 hari yang berarti mereka harus lembur, meninggalkan anak istri sejenak demi pekerjaan ini, mereka tidak patah semangat dan tidak saya dengar satupun keluhan yang keluar dari mulut mereka. Dalam pekerjaan itu, tugas saya adalah mengecek level oli agar tidak terlalu rendah. Saya sangat apresiasi atas apa yang mereka tugaskan kepada saya, dan biarpun saya seorang wanita dan status saya masih On Job Trainning, mereka tetap memberikan saya space untuk ikut andil walaupun porsinya tidak seberat para lelaki. Saya melihat senyum bahagia mereka ketika pekerjaan itu bisa kami selesaikan tepat waktu dan unit beroperasi seperti semula. Kunci dari keberhasilan mereka karena meraka mencintai pekerjaan yang mereka jalani.

(Foto : Turbin Oil Cooler ) / DOKPRI
(Foto : Turbin Oil Cooler ) / DOKPRI
Untuk memenuhi tugas akhir dalam pelaksanaan OJT, kelompok saya mengangkat tema tentang Turbin Oil Cooler. Dimana TOC prinsipnya sama seperti heat excahanger yang pernah dosen jelaskan di depan kelas. Kesalahan saya saat itu adalah saya tidak terlalu mendengarkan apa yang dosen ajarkan kepada saya. Langsung berasa langit jatuh diatas kepala saya, tapi saya tidak mau menyerah. Dengan kekuatan google, saya perdalam lagi dasar dasar HE dan mencoba untuk mencari inovasi didalamnya. Kelompok kami berpikir untuk mengubah TOC unit 3 dari yang awalnya 6 laluan menjadi 2 laluan saja, tentunya tidak merubah prinsip – prinsip pemindahan kalor dan mungkin bisa menjadi solusi dalam mempercepat pemindahannya. 

Percaya nggak percaya, inovasi kami di acc dan kami harus mengimplemntasikannya. Hari pemotongan dan pengelasan TOC dimulai , duuuuuhhh saya cuma berhasil mendapat nilai B pada kelas pengelasan dulu, mungkin sebaiknya saya hanya menjadi supporter saja. Ternyata untuk eksekusi dikerjakan oleh para senior, bukan teman – teman OJT. Hebatnya, pengelasan yang menurut saya butuh keahlian dan ketelitian yang sangat tinggi itu dilakukan benar – benar oleh pegawai PLN tanpa campur tangan pihak alih daya atau outsourching dan dikerjakan dengan waktu deadline yang yang sangat singkat.

Speechless, ini lho yang namanya pegawai PLN, hal – hal rumit dan beresiko tinggi seperti ini mereka kerjakan sendiri. Benar – benar profesi yang memperlukan keahlian khusus didalamnya. Saya yakin tidak hanya di pembangkitan, baik transmisi maupun distribusi mereka cukup ahli dalam pekerjaan berresiko tinggi demi melistriki seluruh negeri. Pada peringatan Hari Listrik Nasional ke 71 ini, saya berbagi pengalaman saya kepada dunia luar bagaimana saya sangat kagum atas apa yang dikerjakan oleh para pegawai PLN yang pernah saya temui. Saya berharap, pengorbanan ini dapat bermakna bagi pertumbuhan kelistrikan nasional di Indonesia. Dan anak cucu kami nanti dapat merasakannya. JAYALAH PLN! Kerja nyata terangi negeri. 

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
Facebook : www.facebook.com/nesyprtw

Twitter : www.twitter.com/nesyprtw

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun