“ The only way to do great work is to love what you do “
- Steve jobs
Badan saya gemetar, dengan wearpack yang mulai kotor karena debu sisa pembakaran batubara. Hari itu adalah kali pertama saya ditugaskan masuk ke sebuah lubang yang berisi dengan ratusan pipa superheater di dalamnya, tentu saat itu unit sedang tidak beroperasi. Dalam hati saya bertanya, “ Yakin mau masuk kedalam? Emang begini ya kerjaan pegawai PLN yang katanya pendapatannya cukup menjanjikan?”. Masuklah saya ke lubang itu, saya bertugas untuk mengecek kerusakan pada pipa superheater, dan saya menemukan adanya mouth fish pada salah satu pipa yang biasanya hanya saya lihat pada buku pembelajaran yang dosen berikan kepada saya di kampus.
Rupanya ya beginilah jobsheet pegawai PLN di tempat ini, penuh dengan resiko dan tantangan. Saat itu saya berpikir, mungkin tidak semua orang ingin masuk ke dalam lubang ini dan bekerja seperti yang apa saya lakukan sekarang. Ya, saya adalah mahasiswi jurusan teknik mesin kelas kerjasama PLN di salah satu perguruan tinggi negeri di kota saya. Awalnya saya merasa pesimis dengan pilihan jurusan yang saya ambil, hanya terdapat 3 orang wanita di kelas saya. Padahal bisa saja saya menjadi tenaga medis di salah satu rumah sakit seperti apa yang saya cita – citakan dulu. Tetapi hari ini saya merasa bangga manjadi seorang engineer layaknya seperti superwoman setelah masuk ke lubang superheater itu , hehehe…
Pagi hingga malam, biarpun hujan mereka tetap bekerja agar sang mesin pembuat listrik segera beroperasi dan tidak ada pemadaman bergilir di kota tersebut, eitss… tidak lupa mereka bekerja sesuai dengan SOP, prosedur dan keselamatan kerja yang berlaku kok. Selama 5 hari yang berarti mereka harus lembur, meninggalkan anak istri sejenak demi pekerjaan ini, mereka tidak patah semangat dan tidak saya dengar satupun keluhan yang keluar dari mulut mereka. Dalam pekerjaan itu, tugas saya adalah mengecek level oli agar tidak terlalu rendah. Saya sangat apresiasi atas apa yang mereka tugaskan kepada saya, dan biarpun saya seorang wanita dan status saya masih On Job Trainning, mereka tetap memberikan saya space untuk ikut andil walaupun porsinya tidak seberat para lelaki. Saya melihat senyum bahagia mereka ketika pekerjaan itu bisa kami selesaikan tepat waktu dan unit beroperasi seperti semula. Kunci dari keberhasilan mereka karena meraka mencintai pekerjaan yang mereka jalani.
Percaya nggak percaya, inovasi kami di acc dan kami harus mengimplemntasikannya. Hari pemotongan dan pengelasan TOC dimulai , duuuuuhhh saya cuma berhasil mendapat nilai B pada kelas pengelasan dulu, mungkin sebaiknya saya hanya menjadi supporter saja. Ternyata untuk eksekusi dikerjakan oleh para senior, bukan teman – teman OJT. Hebatnya, pengelasan yang menurut saya butuh keahlian dan ketelitian yang sangat tinggi itu dilakukan benar – benar oleh pegawai PLN tanpa campur tangan pihak alih daya atau outsourching dan dikerjakan dengan waktu deadline yang yang sangat singkat.
Speechless, ini lho yang namanya pegawai PLN, hal – hal rumit dan beresiko tinggi seperti ini mereka kerjakan sendiri. Benar – benar profesi yang memperlukan keahlian khusus didalamnya. Saya yakin tidak hanya di pembangkitan, baik transmisi maupun distribusi mereka cukup ahli dalam pekerjaan berresiko tinggi demi melistriki seluruh negeri. Pada peringatan Hari Listrik Nasional ke 71 ini, saya berbagi pengalaman saya kepada dunia luar bagaimana saya sangat kagum atas apa yang dikerjakan oleh para pegawai PLN yang pernah saya temui. Saya berharap, pengorbanan ini dapat bermakna bagi pertumbuhan kelistrikan nasional di Indonesia. Dan anak cucu kami nanti dapat merasakannya. JAYALAH PLN! Kerja nyata terangi negeri.
Twitter : www.twitter.com/nesyprtw