Seperti lukisan metaforaÂ
Atau ruang tunggu yang penuh dengan dioramaÂ
Entahlah, kutakingin menjadi siapa-siapaÂ
Sebab tafsiran kadang salah sangkaÂ
.
Menghitung jari, menghitung bunyi
Detak bulan yang kian terdengar sepiÂ
Menghitung jari, menghitung bunyiÂ
Begitupun rindu yang kalis menjadi puisi
.
"Yang terampas dan yang putus...
Kelam dan angin lalu mempesiang diriku,
Menggigir juga ruang di mana dia yang kuingin,
Malam tambah merasuk, rimbajadi semati tugu".
.
Chairil Anwar, Aku Ini Binatang Jalang. 1986
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!