Bukan sekedar dan karena kita menghadapi tahun politis Pemilu 2024, tetapi ada hasrat berbagi merasakan timbunan pengalaman merenungi bulan Ramadhan dan Masa Prapaskah tahun ini.
Keindahan adalah hal yang bernilai dipadang mata dihayati dan kalau mau, menambah kebahagiaan hidup. Kebebasan adalah kondisi seseorang sedang dalam tanpa beban tanpa paksaan tanpa hambatan untuk perbuatannya. Memilih adalah suatu perbuatan seseorang melaksanakan keputusan yang memastikan menghadapi dua atau lebih kemungkinan yang bisa diambil, dibela atau dipihaki. Mengambil keputusan dan Memilih adalah perbuatan manusiawi atas dasar harkatnya martabatnya yang khas diatara mahkluk Ciptaan Tuhan
Akan saya sampaikan lima Jendela Keindahan dan akan saya coba rangkaikan sedikit cara atau jalan melihat keindahan itu. Nilai yang bila mau dapat membahagiakan.
Lima Jendela Keindahan Untuk Dipilih:
1/ Kepahlawanan adalah Perjuangan mencapai Cita harapan. Perjuangan para Pahlawan dapat menjadi suatu jendela meninjau keindahan itu. Bagi saya ketika masa muda: heroisme selalu sangat aspiratip. Begitu pulalah bagi generasi muda saat masa perjuangan kemerdekaan, dan saat ini dengan pelaksanaan perjuangan yang berbeda. Itu sisi positip. Ada sisi lain yang mungkin kurang menarik ialah Pengorbanan. Saya terkesan dari buku Biografi Buya Hamka, karya tulis putranya yang pada suatu saat perjalanan ke Jakarta, berpamitan dengan anak dan isterinya, yang segera harus ditinggalkan demi perjuangan. Itu sisi pengorbanan dari perjuangan. Dua hal yang indah, dan keduanya dapat dipilih.
2/ Tulus Ikhlas . Dilain tempat Buya Hamka juga menyebut  : Pengertian ikhlas menurut Hamka bermakna 'bersih dan tidak ada campuran'. Ibarat emas, ikhlas adalah emas yang tulen, tidak ada campuran perak sedikit pun. 'Pekerjaan' yang bersih pada sesuatu itu berarti ikhlas. Demikian mulia nya makna itu.Hati yang bersih. Tulus Itu yang semula hanya saya pahami sebagai kerelaan berkorban seperti yang dia (Hamka) lakukan melepas anak dan isteri untuk berjuang melawan Belanda. Ternyata ada nilai kembaran yang indah.Bersih Hati dan Kerelaan
3/ Belas Kasih.: Manurut Paus Yohannes Paulus II dalam surat gembala th 1980 "Dives in Misericordia" (*)disebutkan : "Belas kasih yang benar bukanlah rasa kasihan, melainkan praktik kasih sejati yang punya dasar yang kuat, yakni penghormatan terhadap martabat manusia. Orang yang berbelas kasih adalah orang yang memiliki kasih sejati kepada pihak orang lain,  yang memiliki martabat yang sama, yakni sebagai citra Allah. Orang yang memiliki belas kasih yang sejati mampu membalas kejahatan dengan kebaikan. Sebelum itu sebagai aktivis sosial dan bahkan lebih dahulu aktivis politik, biasa berbagi fasiltas atau barang kebutuhan hanya berdasar rasa kasihan, dan lebih jelek lagi demi personal branding, atau kepentingan politik semata. Disini dua hal dan  mestinya dipilih yang pertama. 'Belas kasih kemanusiaan' atau 'rasa kasihan' dan suatu kepentingan branding?.
4/ "Menulis dan Membaca" suatu perbuatan/kegiatan yang pasti sudah tidak asing bagi pembaca artikel ini. Saya sangat perhitungkan tentu mayoritas Pembaca adalah Penulis. Namun dalam kesibukannya tidak semua penulis sempat menghayati, bahkan perhatianpun mungkin tidak sempat terhadap keindahan memilih. Semua serba dengan sendirinya dikerjakan. Â Tetapi bila mau melihat akan tampak bagaimana indah dapat memilih. Bukankah sangat sering menemukan dilema materi pilihan, dilema motivasi penulisan dengan beberapa kepentingan. Misalnya menulis bukan berarti menggurui. Menulis dengan motivasi menerima respon apa saja dari pembaca sebab respond itu adalah ilmu baru. Menulis adalah menemani pembaca. Menulis itu sendiri indah.
5/ Beribadah dan Pertobatan, jalan pecucian diri atau arah demi Allah. Seorang Nadia menegaskan pesan dalam Kultum di Banjarnegara (**) demikian : "kesucian hati tulus dalam beribadah atau beramal itu untuk menuju kepada Allah". Seorang Kardinal Uskup Ign.Suharyo, dalam pesan memasuki Masa Prapaskah (***) mengatakan bahwa Sakramen (atau Laku Suci) Pertobatan itu bukan sekedar Pengakuan Dosa tetapi pertobatan itu ibadah kembali jalan arah menuju Allah.
Pembaca yang budiman, kita merasakan betapa sukses dan bahagia ketika pikiran kita yang berupa keinginan harapan ataupun kemauan,yang sudah dipertimbangkan dipilih itu menjadi kenyataan. Dan semua itu berdasarkan pilihan yang tepat.
Pilihan tepat itu biasanya disadarkan pada pemahaman dan didorong oleh motivasi yang kuat. Motivasi yang kuat biasa di dapat dari pelatihan dan pembiasaan yang terus menerus disadari. Beruntung bagi para penulis yang bersemangat dan juga pembicara pembawa pesan keagamaan guru yang profesional, dan mereka yang terbiasa harus penuh pertimbangan dan harus memilih.
Empat Jalan melihat keindahan yang pantas dipilih itu:Â
1/ Â Motivasi adalah daya dorong perbuatan kita. Daya dorong itu juga merupakan respon dari hal yang menarik bagi kita. Maka juga didalam motivasi itu paling tampak adanya kebebasan atau bukan pilihan kita dalam menentukan perbuatan. Dalam motivasi teruji pula keindahan kebebasan pilihan kita. Adakah dalam motivasi itu sesuatu yang kurang indah?. Yaitu ketika motivasi campur aduk.
2/ Kesederhanaan Cara pandang juga kerap kali menjadi tahta bagi keindahan pilihan yang bebas, indah, bersih tanpa beban dan kekuatiran yang biasa datang dari pilihan yang tidak asli.
3/ Sikap positip yang konseptual, yaitu pandangan yang selalu mengarah yang positip bukan saja dalam perasaan tetapi atas dasar pandangan yang lebih hakiki. Sikap itu harus selalu diasah diuji dan dikaji dalam refleksi.
4/ Kata kunci terakhir dari seluruh wacana diatas adalah Pengalaman yang diperoleh dari keluarga dan pendidikan dari dini dalam keluarga. Artinya apakah sudah menjadi sikap seseorang atau masih wacana tetapi ini pesan untuk pendidikan keluarga yang memampukan anak untuk dapat mengambil keputusan yang sehat dan mandiri. Â Dan itu akan indah !
Marilah kita bersyukur atas hari hari berrahmat dengan Bulan Ramadhan dan Hari Raya Paskah tanun ini yang menjadi sangat berdekatan. Maka bagi Saudara-saudara saya Moslem diucapkan Selamat Beribadah Puasa dan bagi saudara-saudaraku Kristiani Selamat Hari Paskah. Salam hormatku untuk yang lain semuanya.
Ganjuran, April,09,2023, Emmanuel Astokodatu
Referansi dan bacaan :
(*) Paus Yohanes Paulus II, Dives in Misericordia, ensiklik ke2 1980.
(**) Nadia, "5 Jenis Ikhlas Yang Perlu diketahui, Nomor 3 Patut Ditiru". Â https://banjarnegara.kemenag.go.id/5-jenis-ikhlas-yang-perlu-diketahui-nomor-3-patut-ditiru/
(***) Bahan Katekese Prapaskah Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI