Mohon tunggu...
Emmanuel Astokodatu
Emmanuel Astokodatu Mohon Tunggu... Administrasi - Jopless

Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat Sampai Akhir Hayat,

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Evaperca Pribadi di Akhir Tahun

21 Desember 2022   18:06 Diperbarui: 21 Desember 2022   18:20 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pemurnian niat menurut pemahaman saya lebih jauh dapat merupakan langkah kembali kepada hakekat dan fungsi awal sesuai kehendak Allah. Dan itu menuntut kesediaan bertobat, mengubah hidup, mengubah sikap dan gaya kerja pribadi sebagai tanda keberanian hidup bukan kelemahan.

Evaperca yang jujur dalam kehidupan kita justru membuahkan kebaranian terbuka menerima pembaruan dari Roh Semangat  dan menyadari bahwa keras hati atau keras kepala itulah sebenarnya kelemahan.

Jadi pada dasarnya Evaperca Pribadi itu untuk tujuan positip. Bukan mencari kelemahan. Akan tetapi bisa saja kita melalui cara meneliti dosa, kekurangan-kekurangan dari target target yang sudah pernah disusun sebelumnya.

Akan tetapi bisa dicontohkan dan disarankan disini Evaperca melalui cara positip dengan cara menyusun Niat dan langkah yang positip sesuai tiga materi yang sudah kita pilih dari awal. (pikiran/sikap,perbuatan/kebiasaan, kerentanan/stress). Sebagai tawaran saran atau contoh sebagai berikut  

Satu, A, Apa yg terpikirkan PIKIRAN POSITIP  : Berfikirlah selalu yang sederhana saja, tetapi yang bermutu, bermakna, bernas, tentang sesuatu yang nyata, dan dapat dikerjakan, alhamdulillah:ada pemahaman untuk kemajuan.

Satu, B, Bersikaplah sebagai orang yang bisa dipercaya dihandalkan, syukur bisa merupakan kesediaan membantu sesama, memberi "sesuatu", dan bisa menjawab kebutuhan, dan itu memberi kenyamanan terhadap sesama.

Dua, Biasakan Bekerja dengan ketekunan, Biasakan bekerja dengan perhatian penuh atau fokus. Biasakan setiap mulai bekerja langkah itu sudah dipertimbangan baik-baik.. Dan Selesaikan kerja anda, sampai selesai. Karena itu bekerjalah bukan jumlah tetapi mutu (Non Multa Sed Multum).

Tiga, Menghadapi kerentanan apa lagi Stress, bahkan kebimbangan hingga ketakutan, saya menawarkan Semboyan/Adagium  :BAHAGIA UNTUK PRESTASI. (BUKAN BAHAGIA KARENA PRESTASI)* Orang harus siap selalu untuk bahagia agar bisa berprestasi. Caranya :  Buatlah acara, rencanakan acara kerja dan kegiatan didalam dan diluar pekerjaan/dinas.  Boleh sekali waktu untuk yang penting menunda mata acara demi kepertingan yang lebih besar. Programkan mata acara untuk meneliti buah kerja, siapkan waktu untuk refleksi. Siapkan wajah untuk TERSENYUM. Pikirkan apa yang dibutuhkan, yang bermanfaat, dan yang kita suka.

Tutup Buka Tahun......Liburan. Catatan mengenang mendiang anak saya pertama, 5 tahun yang lalu Natalan kami kunjungi dirumahnya di Jakarta. Saya dan isteri dari kampong berliburan. Biasa juga kami diajak ke pusat pembelanjaan mewah dan besar. Tetapi diluar dugaan saya kami dan cucu kami, anak mereka, diajak berkunjung ke sebuah Rumah Yatim-piatu. Tak pernah terpikir oleh saya kunjungan ini, karena rumah kami dikampung berdekatan dengan Panti Asuhan Yatim-piatu. Tetapi ini lebih-lebih demi pendidikan anak mereka.

Kebetulan saja beberapa hari yang lalu melalui WAgroep memberi gagasan tentang Kunjungan : Mengunjungi orang pinter, orang tua, saudara/kakak kandung; untuk mendapat masukan dan pencerahan yang memotivasi kehidupan. Mengunjungi Rumah Sakit dan atau Pemakaman untuk merasakan dan mengasah rasa belarasa. 

Mengunjungi sebuah pabrik, atau lokasi pembangunan untuk menghayati derita kerja dan mungkin juga bahagianya bekerja. Demikianpun mengunjungi tempat belanja mewah menyadarkan bahwa kita tidak sehebat kebanyakan pembeli karena kita bekerja kurang rajin/giat. Atau juga akan menyadarkan kita untuk tidak terlalu peduli tentang hal yang tidak membawa makna,manfaat, karena hidup lebih penting daripada apa pun!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun