Menutup permenungan ini masih ingin saya sisipkan pertanyaan reflektif ini, "Demi mencapai mutu intelektualitas orang (maafkan) melupakan sejarah?". Itukah butir keenam refleksi ini yaitu : pengaturan prioritas, sebab bila terlalu sarat masukan kuatir terjadi error seperti hp saya.
Demikian sekedar permenungan mengikuti jalannya sejarah kehidupan ini. Mohon maaf Pembaca yang budiman bila tulisan ini tidak pas untuk anda. Tetapi tolong terima salam hormat saya.
Ganjuran, Mei 24. 2022. Emmanuel Astokodatu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H