Mohon tunggu...
Emmanuel Astokodatu
Emmanuel Astokodatu Mohon Tunggu... Administrasi - Jopless

Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat Sampai Akhir Hayat,

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Apakah Kelupaan Memaafkan Kealpaan?

24 Mei 2022   14:02 Diperbarui: 24 Mei 2022   14:03 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

"Aduh maaf ya saya lupa!", terucapkan atau dibatin saja, pernahkah pernyataan itu melintas pada diri anda?  Saya kira itu kejadian keseharian. Seperti orang lupa hari ultahnya anak, isteri, dan membuat kecewa yang bersangkutan. Orang lupa mengunci pintu malam hari, nah pencuri menggasak seperangkat komputernya. Orang lupa mematikan kran kamar mandi, nah banjirlah dapur isteri harus bermain pel. Suami minta maaf, ...lupa..

Apa itu Lupa ? Lupa adalah tidak adanya masukan dari memori . Memori dalam psikologi disebutkan sebagai proses penyimpanan informasi dari apa yang ditangkap oleh panca indera manusia. Hal hal berupa gambaran dari pengelihatan, penciuman, pendengaran da apa yang dirasakan akan dipersepsikan lalu disimpan di dalam otak. Ketika lupa disaat itu tidak ada informasi masuk ke otak orang lupa.

Jadi mengapa orang lupa perlu minta maaf ? Sebenarnya orang lupa itu tidak berdosa. Secara kesopanan minta maaf kerena dampak lupa isteri perlu kerja tambahan, yang berulang tahun merasa tidak diperhatikan.

Minta maaf itu bila ada kesengajaan orang merugikan orang lain. Tetapi lupa, ketidak sengajaan yang satu ini tetap diberi ciri sebagai dosa, alpa. Kealpaan adalah tidak adanya tindakan atau perbuatan yang semestinya bahkan seharusnya ada.

Dalam ilmu agama atau moral ada istilah dosa, yang meliputi baik tidak adanya perbuatan yang seharusnya ada, maupun adanya perbuatan yang salah diperbuat, tidak sesuai dengan hukumnya (moral/agama ybs). Sejalan dengan itu bisa kita lihat orang memproses kejahatan hingga peradilan. Mereka bisaca tentang kealpaan dan kesalahan yang harus dipertanggung-jawabkan. Disini orang yang sadar mengaku khilaf .

Pada kasus keseharian orang sering mempertanyakan atau membaca berita yang menjelaskan sehubungan dengan kealpaan yang membawa bencana atau kejadian besar apa lagi membawa korban kematian. Misalnya kecelakaan jatuhnya pesawat-terbang, baru-baru ini kecelakaan bis wisata yang diviralkan. Terbesit berita sopirnya terindikasi mengkonsumsi narkoba.

Kealpaan yang sangat serius atau dinilai perlu di pertimbangkan ada pada kasus kecelakaan penerbangan yang semua kemudian mencari kotak hitam alat perekam kejadian di pesawat. Sering kita dengar informasi pertanyaan apakah sebab kecelakaan itu kesalahan kealpaan orang ataukah kesalahan tehnis, seperti kerusakan peralatan pesawat, atau memang kejadian alam, cuaca, angin dsb. Disini justru pada umumnya seandainya kesalahan manusia yang ada dipesawat sudah tidak bisa diminta pertamggungan jawab. Tetapi merupakan pembelajaran bagi insan dunia penerbangan.

Kesalahan teknis dan seterusnya dalam penerbangan biarlah dibahas dilain tempat, tetapi dewasa ini hampir semua orang dewasa pernah mengalami satu kesalahan teknis yg satu ini. "HP ku error. Tolong diperiksa", pesan anda kepada ahlinya.

Error adalah kesalahan tehnis atau terjadinya penyimpangan dari sebuah sistem pada suatu aplikasi. Mengapa itu terjadi,  kebanyakan karena sarat beban yang dimasukkan atau salah langkahnya pengguna.  Mengapa lagi itu bisa terjadi, karena setiap sistempun ada kelemahan. Atau alampun ada yang disebut Anomala. Anomala adalah kejadian berupa penyimpangan dari kebiasaan alam atau suatu aturan kebiasaan bisa berupa keistimewaan bisa berupa kekeliruan, tetapi terjadi.

 

Kembali pada awal pemikiran harus dicatat bahwa "Lupa" dan "Alpa" itu sangat sering beriringan. Tetapi beda akar dan tumbuhnya, lupa itu bagian dari peran otak, alpa itu suatu menyangkut perihal tindakan dan perbuatan. Lupa tidak selalu sah untuk minta maaf, tetapi baik untuk alasan memberi maaf, misalnya bagi lansia. Orang melupakan adanya perbedaan antara alpa dan lupa. Orang lupa spontan "minta maaf saya lupa", tidak bilang : "Maaf saya khilaf".

Peran otak yang harus dipahami adalah memori. Memori dalam psikologi disebutkan sebagai proses penyimpanan informasi dari apa yang ditangkap oleh panca indera manusia. Hal hal berupa gambaran dari pengelihatan, penciuman, pendengaran da apa yang dirasakan akan dipersepsikan lalu disimpan di dalam otak.

Sementara tindakan dan perbuatan,yang bisa reaksi spontan bisa suatu pilihan yang dipertimbangkan berdasarkan hukum tersendiri yang kita sebut nilai manfaat atau kegunaan, dan terlebih nilai moral.  Nilai moral adalah suatu gambaran obyektif terhadap tindakan manusia dalam menjalankan rutinitas kehidupan, dikaitkan dengan kodrat dan hakekat manusia yg ingin hidup dalam kenyamanan dan kedamaian.

"Lupa" dan "Alpa" itu sangat sering beriringan. Lupa tidak selalu sah untuk minta maaf, tetapi baik untuk alasan memberi maaf. Bagaimanapun juga lupa tidak bisa selalu menjadi pemaaf, sebab alpa itu tidak ada ketika orang lupa. Lupa itu kosong blong. Dan itu memang sangat sering terjadi pada lansia.

Naaah lho, Lansia lagi. Itu baik menjadi catatan tersendiri. Sangat banyak beredar kini di medsos saran dan petunjuk untuk lansia menghadapi pelupaan dan kelupaan. Ulasan sebelum ini pernah saya kutipkan tentang Getting old dan Growing old.

Johns Hopkins di laman "hopkinsmedicine.org" menyarankan agar seseorang yang mengalami midlife crisis tidak terus menerus meratapi kehidupan dan usia yang menua. Sebaiknya pergunakan waktu tua sebagai kesempatan untuk dengan gembira dan bersyukur dapat mengalami menghadapi tantangan baru dalam hidup, misalnya sering berpergian atau menjadi relawan sosial.  Menjadilah orang yang terbuka dan lepaskan beban-beban perasaan dengan keiklasan, agar tidak terjangkit stress. Dan disamping peningkatan gizi saran untuk kedokter bila terasa ada gangguan.

Jadi sebenarnya yang terpenting untuk semua usia adalah menjaga dan memelihara jangan jatuh pada pelupaan. Ada beberapa hal yang sederhana sebagai upaya tidak lupa :

1)  Membuat Catatan.

2)  Membuat jadwal

3)  Membuat dan setia pada aturan, menghindari kesalahan langkah dari yang sudah ditetapkan.

4)  Catat bahwa Ingatan itu membentuk kepribadian, pelajari / refleksi dan belajarlah tidak lupa. Ingatan bisa dilatih, disadari dan disiasati seperti menggunakan hal-hal tersebut diatas.

5)  Eling lan Waspada :   Ingat dan waspada. Pesan kebijakan Jawa ini membenarkan bahwa Ingatan berkaitan dengan masa lampau. Waspada berkaitan dengan masa kini dan mendatang. Orang Inggris bilang Mindfullness. Tetapi juga mereka bisa bilang juga: Sink into Oblivion. Lupakan saja !!

Menutup permenungan ini masih ingin saya sisipkan pertanyaan reflektif ini, "Demi mencapai mutu intelektualitas orang (maafkan) melupakan sejarah?". Itukah butir keenam refleksi ini yaitu : pengaturan prioritas, sebab bila terlalu sarat masukan kuatir terjadi error seperti hp saya.

Demikian sekedar permenungan mengikuti jalannya sejarah kehidupan ini. Mohon maaf Pembaca yang budiman bila tulisan ini tidak pas untuk anda. Tetapi tolong terima salam hormat saya.

Ganjuran, Mei 24. 2022. Emmanuel Astokodatu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun