Dan terjadilah selanjutnya yaitu ketika Pemerintah Desa ada program, warga dusun sepakat mengusulkan, dan terlaksana Pemerintah Desa dibantu tenaga swadaya masyarakat membangun jembatan permanen seperti dipaparkan dimuka. Sayang Bp.Lukas sudah wafat ketika jemnatan permanen itu diresmikan dengan namanya "Buk-Lukas" Disorga beliau pasti puas kata warga. "Tumandang"-nya Bp.Lukas yang penggembira hati itu aspiratip dan mengundang kesepakatan warga dusun untuk terwujutnya gagasan keinginan Lukas Darmoatmojo alias Tukidjo itu.
It is neither wealth nor spendor but transquility and occupastion which give happiness. (Thomas Jefferson, pres.AS, 1743-1826) Bukan kekayaan atau ketenaran tetapi kedamaian dan kegiatan yang memberi kebahagiaan. Kebahagiaan itu sekurangnya adalah kepuasan batin yaitu keheningan hati dalam/di  jalan Tuhan,(Al Harith al Muhasibi (th 781-857)., seperti dilakukan oleh Bapak Lukas.
Dan dalam membaca peristiwa entah dialami entah dibaca dari berita, pembelajaran sebaiknya dalam pemikiran yang positip, tidak melihat yang negatip apa lagi berambisi mengoreksi yang tidak membangun. Sebab pada diri setiap orang, apalagi dari sudut pandang orang lain pasti ada sisi baik dan sisi buruknya.
Dua tokoh telah tersaji, marilah dengan gaya khas Kompasianer dengan alogaritma dan kolom yang tersedia kita bisa merespon pula. Yang tertarik saja, yang teraspirasi, yang melihat manfaat yang melihat aktualitas peristiwa atau berkomentar seperti akun twiter atau pesan singkat di WhatsApp. Semua dipersilahkan dalam gaya bebas, sukahati atau hening untuk bahagia. Bahagia karena damai hati dan berprestasi.
Tetapi tolong permintaan maaf bila ada kesalahan, dan mohon diterima salam hormat saya.
Ganjuran, Mei, Â , 2022. Emmanuel Astokodatu.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI