Dua,  dalam dan selama berhari raya khususnya yang bersifat keagamaan dan tradisional secara Immateriil.kita alami :upacara dan peribadatan bersama selanjutnya  silaturahmi, akrabnya persaudaraan, penghormatan kepada ortu, menerima petuah dan nasehat pesan dari pimpinan ibadat, sesepuh, tua tua adat dan keluarga. Bersyukurlah.
Tiga, Â dalam banyak kesempatan terlebih dengan perjalanan mudik dan balik kita dapat berkesempatan berbuat atau menyaksikan orang lain dengan perilaku atau Penghayatan terhadap toleransi, Â Perhayatan terhadap nilai-nilai HAM, nilai-nilai Pancasila, Penghayatan akan nilai nilai agama,. Semoga mereka terberkati Tuhan.
Empat, Diharapkan seusai reda, setelah pulang dari perjalanan, upayakan sejenak Keheningan dan Kontemplasi untuk menemukan Karya Allah.
Keheningan batin dibantu mengalami melihat kekhusukan orang lain beribadat dapat memberi kesejukan hati orang yang bisa menyadari bahwa semua yang telah terjadi kita berhari raya itu semua hanya terjadi demi dan atas Kehendak dan Ridlo Tuhan Yang Maha Esa.
Theolog guru sufi Al Harith al Muhasibi (th 781-857), mengajarkan bahwa kepuasan batin adalah keheningan hati dalam/di  jalan Tuhan. Petapa Eropa dizaman itu bersusah payah melakukan Kontemplasi untuk bisa memandang terus menerus kehadiran Tuhan. Baru setelahnya Fransiskus, Dominikus, Iginatius diabad 12 mempelopori kontemplasi dalam aktivitas lebih terbuka dan memasyarakat.. Kontemplasi berarti hidup dalam upaya mengalami menyadari kehadiran illahi dalam semua peristiwa alam, sosial, dan perbuatan baik sesama. Bukan sekedar melihat, memperhatikan, tetapi melihat dengan penuh perasaan dan kesungguhan adanya Karya Allah dibalik semua peristiwa..
Saya percaya dalam keimanan agama apa saja "Merayakan" memeriahkan peribadatan dan perbuatan baik sungguh sukses ketika menemukan dan merayakan Karya Besar Allah Yang Maha Pengasih bagi kita di alam semesta ini.
Demikian pertanyaan refeksif dalam judul saya coba jawab. Semoga bisa mengaspirasi Pembaca yang budiman khususnya seusai berlebaran. Dan selamat beraktivitas kembali dengan penuh semangat fitri di jalan Tuhan.
Tolong terima permintaan maaf atas segala kesalahan saya selama ini. Dan tolong terima salam hormat saya.
Ganjuran, Â Mei, 04,2022, Emmanuel Astokodatu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H