Mohon tunggu...
Emmanuel Astokodatu
Emmanuel Astokodatu Mohon Tunggu... Administrasi - Jopless

Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat Sampai Akhir Hayat,

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mudik, Adab dan Santun

24 April 2022   10:48 Diperbarui: 24 April 2022   10:55 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari sudut pandang sosial budaya saya baca tulisan Kompasianer Isti Yogiswandani disana berjudul : Tradisi Silaturahmi, Hubungan Horizontal Hablum Minannas dalam Bingkai Muamalah Halaman 1 - Kompasiana.com.   Juga bagus tulisan Dr. Nugroho SBM MSi berjudul  "Mudik Hendaknya Disertai Berbela Rasa di Tempat Tujuan"  (April 23, 2022). Juga bagus tulisan rekan kompasianer Rudy Wiryadi dihari yang sama , berjudul : "Berasal dari Keraton Solo, Sungkeman adalah Wujud Bakti dan Terimakasih kepada Orangtua"

Lalu apakah pertemuan perlu dipersiapkan?

Indah D.Rahayu menulis  disana "Mudik itu mau pamer kesuksesan atau rindu beneran, cuma orang Jakarta yang tahu."  Cuma para pemudik yang berangkutan itu sendiri yang tahu. 

Demikian pula banyak kiranya pemudik yang memang tidak lupa bahwa Silaturahmi itu sudah tradisi, sudah juga di ilhami dan di motivasi oleh agama, menganggap semua pasti dengan sendirinya akan berjalan beres, baik-baik saja.  

Namun dalam kurun waltu lama antar generasi dipisahkan setelah oleh usia masih oleh tempat dan kebiasaan yang berbeda. Dan adab sopan santun itu masalah perasaan bukan ratio atau akal sesehat manapun. Itu membutuhkan kemauan dan kesadaran tambahan. Maka perlu dipersiapkan terlebih informasi selengkap mungkin untuk anak-anak.

Lalu Apa yang harus dikatakan ?

Pertama perlu ditekankan bahwa "Silaturahmi adalah hubungan manusia untuk saling mengenal dan berinteraksi. Silaturahmi tidak membedakan suku, ras, agama, warna kulit dan perbedaan lainnya. 

Manusia perlu saling mengenal, tolong menolong, menghargai, dan saling memberikan manfaat. Silaturahmi merupakan muamalah adabiyah." Yaitu : kegiatan muamalah yang berhubungan dengan kegiatan adab dan akhlak, demikian Isti Yogiswandani (op-cit)

Kedua : Sesuai dengan adab dan kebiasaan tradisi Nusantara sangat dihayati dan dileksanakan dinyatakan "menghormati orang tua" dengan perilaku dan bahasa sopan santun.(Jawa: "unggah-ungguh").  Sementara di kota semakin menggejala perilaku dan bahasa yang egaliter, sama sejajar setaraf saja semua.. Masih lagi Rudy Wiryadi memberi contoh seperti dengan perilaku Sungkeman yang berasal dari Keraton Solo,adalah "Wujud Bakti dan Terimakasih kepada Orangtua". (opcit)

Ketiga : Diharapkan Mudik ini menjadi peluang dan bentuk pewarisan nilai-nilai luhur para leluhur secara nyata.  Suatu perbuatan baru bernilai bila dilakukan dengan tahu dan mau. Dengan kesadaran penuh perbuatan termotivasi dan diberi kekuatan serta kebahagiaan.

Tidak adab bila Pesan Singkat komentarnya terlalu panjang.  Intinya : Mudik, Adab dan Santun. Apabila diperhatikan Menambah Bahagia Semua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun