Mohon tunggu...
Emmanuel Astokodatu
Emmanuel Astokodatu Mohon Tunggu... Administrasi - Jopless

Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat Sampai Akhir Hayat,

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Dimulai dengan Akurasi Membangun Duniaku

12 Maret 2022   13:28 Diperbarui: 12 Maret 2022   13:30 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akurasi  dari bahasa Inggris 'Accuracy' kata benda dari perbuatan teliti, cermat yang menghasilkan buah yang 'Accurate', tepat, benar, hasil ketelitian. Saya disini menggunakan untuk keduanya kata "Akurasi" dan "Akurat".

Di Kompasiana ini pada tahun 2015, Maret.02,  pernah kutulis puisi dengan judul : Aku dan Akurasi, demikian :

Aku kan bicara tentang AKU,Akuku, Akumu, dan Aku mereka,-

Aku yang sesungguhnya,-Aku yang Seutuhnya.Kau lihat  ? Aku melihat - Samar atau Akurat.- Aku melihat  ! Yang ada tampak nyata- Yang tertata ada sistematika- Yang terukur terhitung terdata- Semua perlu ada akurasinya.

Sementara diantara mereka- Ada juru duga- Ada sistematika praduga - Ada ilmu titen petani dari tradisi - Ada Ahli Tafsir harga pinjaman dan gadai,- Tetapi marak pula ahli penyusun opini, Peramal nasib Negara, Dalam perang maupun damai. Diantara kita - Ada yuris, ada politisi - Ada penulis ada pembaca sederhana

Dalam kesamar-samaran cuaca, - Aku hanya bertanya - Akumu dimana - Dalam aku sesungguhnya, - Dan seutuhnya - Bersama suara hati nurani - Atau akurasi ketidak jelasan dan kepentingan ?  (jangan jangan kita ini semua : Tersangka)

(Sayang aku tidak sempat mengkopi link yang diubah sementara yang lama tercatat ini) (http://fiksi.kompasiana.com/puisi/2015/03/02/aku-dan-akurasi-704544.html)

Tetapi dunia sudah berubah. Pada tahun 1998, seorang Daisaku Ikeda menulis : "Barangkali tiada abad selain abad 21 yang begitu banyak menyaksikan tragedi dan kegilaan manusia yang tiada henti-hentinya, lingkungan global rusak parah, jurang antara yang kaya dan yang miskin menjadi lebih lebar daripada sebelumnya."  (Humanity and the New Millenium: From Chaos to Cosmos.) Ada siratan harapan dari yang chaos menjadi cosmos, dimana ada harmoni.

Pada Tahun 2007-2009 , seorang Daniel L.Smith-Christopher mengedit sebuah kumpulan tulisan dalam buku yang diberi judul : "Lebih tajam dari Pedang" .  Dalam buku ini dengan tulisan tulisan para pemuka agama dengan segala tradisinya Daniel mengharapkan akan adanya upaya negara negara berlomba yang diistilahkan dengan "kompetisi humanitaris" untuk menciptakan cara yang dapat menawarkan pengharapan dan kebahagiaan kepada umat manusia secara global.. Itu terkutip sesuai dengan "ramalan" tahun 2000 dari Tsunesaburo, pendiri Soka Gakkai.

Tetapi apa yang terjadi di abad kita dewasa ni ?  Perang Rusia-Ukraina. Yang sangat mempengaruhi dunia baik politik maupun ekonomi. Dan dalam negeri kita sendiri demikian banyak tersangka, terduga, tindak kekerasan. Dan peran tradisi keagamaan yang diharapkan akan menunjang kedamaian warga, justru banyak penyalahgunaan hingga menambah kekerasan yang lebih dari pedang.

Sebagai penulis dan pembaca biasa yang sederhana mempunyai pertanyaan reflektif: Puaskah kita dengan mendengar membaca pendapat ramalan dan wawasan yang penuh harapan tetapi tidak kunjung menjadi realita.?

AKU,Akuku, Akumu, dan Aku mereka,-Aku yang sesungguhnya,-Aku yang Seutuhnya harus menjadi diri Aku dalam Diri-nya sendiri. Untuk menyongsong zaman abad kita yang penuh dinamika perubahan dan kejadian baru.

Zaman abad 21 - 22 - 23 dst sudah menuntut manusia manusia baja yang tahan kekerasan sementara otak, hati, jiwa harus tetap lembut manusiawi. Dunia kita tidak bisa lagi dibatasi dengan pergaulan keluarga, domisili, suku, tradisi, bangsa dan agama. Zaman menuntut suatu sikap terbuka tanpa kehilangan kepribadian. Seperti terkutip kata Tsunesaburo, suatu sikap humanitaris yang mengarah pada pandangan global dan cosmis.

Pandangan yang global mensyaratkan peka dan mengerti terhadap kondisi "berubah" yang harus diterima dan disikapi. Pandangan yang cosmis mengajarkan keterkaitan dan keseimbangan untuk tidak kehilangan jati diri dalam kebersamaan yang alamiah.

Maka Berfikir kritis dan lebih akurat menjadi tuntutan berikutnya. Akan tetapi ternyata ada banyak hambatan untuk menjadi diri yang kritis itu. Secara sederhana bisa disebut  hambatan intern pribadi sendiri. Ada beberapa kondisi pribadi yang membuat manusia tidak cermat, tidak teliti mengamati situasi ekstern. Penutup pandangan itu diantaranya: pengutamaan selera, yang pada umumnya temporer; dilupakan oleh amarah, yang biasanya suka meledak; dibutakan oleh nafsu yang umumnya nafsu itu cerdik tetapi buta juga. Pengaruh yang tidak kurang cerdik adalah keinginan berkuasa yang selalu membawa kepentingan serta pelbagai urusan dan trik tersembunyi. Oleh hambatan internal itu Aku menjadi tidak kritis dan melihat dunia tidak kritis tidak akurat.

Hambatan ekstern lebih harus menjadi perhatian karena dunia sekitar kita yang harus dinilai dengan kritis dan akurat. Dunia seperti kupu-kupu yang terbang kesana kemari sesuka hati. Liku-liku dunia yang boleh diperhatikan istimewa : (1) Peristiwa  dan  (2) Wawasan dan Opini. Peristiwa yang bagi kita masa lalu dan masa kini dan masa mendatang, masing-masing boleh dikata menawarkan diri untuk diperhitungkan. Sementara Wawasan sesama dan Opini publik berpotensi memberi warna kepada peristiwa hingga menjadi nuansa yang menyesatkan.

Sikap kritis dengan pandangan yang akurat memberikan rasa percaya diri dan keberanian untuk hidup dalam dunia yang terus bergerak ini. Rasa percaya diri dalam dunia yang dinamis akan memberi temuan tentang makna dan arti kehidupan kita. Dan atas dasar itu kita juga bukan saja berani untuk berubah, tetapi bahkan menjadi sadar akan makna dan arti diri kita di dunia ini.

Dan karena itu kita akan menemukan sikap-sikap baru yang selain sebagai citra baru, juga secara konkrit memperolah focus baru dan efektivitas-lebih dalam kehidupan untuk bisa peroleh prestasi lebih dan baru.

Itu semua : Cara pandang dan Sikap kritis serta akurasi , dilanjutkan rasa percara diri, keberanian untuk berubah; mengubah kebiasaan lama, sambil belajar menambah efektivitas dan prestasi......itu semua tergantung dan dibawah kendali pribadi sendiri. Kendur atau kencang serta ketatnya kendali itu juga akan mengukur tekanan dari pengaruh luar. Demikianlah kita membangun dunia kita

Permenungan menjawab pertanyaan reflektif, puaskah kita mendengar membaca "ramalan" tentang pelbagai tawaran dan harapan masa depan, sampai pada jawaban : Semua tergantung pada diri pribadi sendiri dalam mengelola kepribadian ini, ketika kita juga berhasil memliki sikap kritis dan pandangan yang akurat.

Demikian sedikit upaya menggali makna dan arti akurasi dan akuratnya pandangan dalam sikap kritis dalam kehidupan dewasa ini. Semoga ada sedikit manfaat menemani Pembaca Yth.menelusuri gelombang gagasan di Kompasiana ini.

Tolong terima Salam hormat saya.

Ganjuran, Maret 12, 2022. Emmanuel Astokodatu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun