Banyak sebenarnya cerminan, keteladanan kehidupan didepan mata, tetapi mindset negatif thinking  tidak melihat yang hakiki, memilih memandang yang disukai.
Budaya sopan santun, budaya harmonisasi,budaya keselarasan, upaya mewujutkan kondisi yang kondusif sebanarnya adalah perilaku cinta kasih yang membutuhkan pengorbanan. Tetapi sangat sering itu menjadi obyek pemelintiran, salah tafsir dan mengakibatkan banyak jenis kontroversi, dan bahkan permusuhan.
Demikian maka postingan saya di Facebook itu masih bisa dibenarkan : Kecewa itu amarah yang ditahan dan marah itu kecewa yang menggelora. Tetapi kecewa masih bisa berfikir mencari solusi, sedangkan marah biasa membuat luka. Luka adalah kecederaan diri sendiri, orang lain, lingkungan bahkan mungkin global.
Semoga permenungan saya yang sederhana ini bermanfaat. Dan tolong terima perimintaan maaf bila ada salah saya dan tolong terima salam hormat saya.
Ganjuran, Nopember 08 2020. Emmanuel Astokodatu.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI