Mohon tunggu...
Emmanuel Astokodatu
Emmanuel Astokodatu Mohon Tunggu... Administrasi - Jopless

Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat Sampai Akhir Hayat,

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menarik Nafas untuk Hidup Segar Bagiku

15 Agustus 2020   17:55 Diperbarui: 15 Agustus 2020   17:53 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Pencerahan itu pengalaman yang benar membuat orang bernafas lega melihat kecerahan tentang dirinya sendiri ditengah lingkungannya dan alam semesta. Banyak teladan orang yang demikian memperoleh tanpa ragu keberanian memperbarui kehidupannya kedepan.

Baru saja saya baca seorang Elisabet Sutedja , kaya raya, S1 ITB, S2,S3 Universitas Havard USA, pernah jadi wakil pimpinan pengembangan bisnis Boeng Company USA...berpengalaman memperoleh inspirasi pertama th 2003  di Jakarta dan- 2014.dan meninggalkan kekayaan, kejayaan prestasi, masuk .biara St. Clara di Itali, yang berarti memilih jalan kehidupan untuk pelayanan kepada sesama dalam kaul kemiskinan, wadat tak bersuami, serta ketaatan kepada atasan. Dan sudah agak lebih dahulu saya baca pula konon Lucy Agnes , cucu boss Jarum, S2.  masuk biara Ibu Theresa

Cyrus Habib, wakil gubernur Washinton DC ,berhenti dari jabatan masuk seminari Imam Yesuit. Yesuit adalah sebuah terekat religius,yang di Indonesia ini sudah banyak berkarya dengan sekolah sekolah yang humanistis, seperti dahulu Normalskol van Lith di Muntilan Jateng, kini Kolese Debrito, Yogyakarta, Kolese Loyola Semarang,Kolese Ignatius Jakarta, dan menghasilkan tokoh-tokoh pengembang dinegeri ini..

Tarekat religius itu didirikan oleh Inigo Lopez de Loyola,(1491-1556) yang berupaya memperoleh pencerahan, dipicu oleh pengalaman pahit,kalah dalam karir keprajuritan di jamannya. Langkah panjang diawali dengan membaca,berdoa,berjiarah,mengambil keputusan dengan keyakinan tentang kehendak Allah.

Seorang L.A.Sardi,SJ. Menulis dalam buku kecil berjudul "Berani Ambil Keputusan" (Penerbit Seknas KDoa, Yogyakarta 2019 cet3)  yang memaparkan 14 langkah latihan rohani gaya Inigo itu. Tulisan itu : "....ada kenyataan benar tentang mistik intelektual dari penghayatan iman dan peziarahan rohani hidup ini. Isinya, dengan akal budi, kita mengerti, ataupun oleh iman akal budi kita dibimbing dalam peziarahan hidup." (hal.39,opcit)

Dari kutipan ini saya belajar apa arti humaniora dalam pendidikan, yaitu menjadikan manusia seutuhnya dilandasi oleh iman. Itu mau menegaskan mengapa kaum intelektual menemukan panggilannya, aspirasi hidupnya kuat menata kemanusiaannya. Itu berkat upaya siapa saja yang manusiawi memperoleh Pencerahan dengan refleksi dan doa..

Penulis sendiri melihat dengan sadar telah mengalami beberap kali pencerahan setelah katakan 1000 kali refleksi pada saat memperigati.40 th pernikahan. Pencerahan pertama saat memilih sekolah, kedua saat niat mau nikah, dan ketiga saat 25 th pernikahan. Saya peroleh niat sukses, saya peroleh kesadaran akan panggilan, dan saya peroleh niat untuk belajar sampai mati.

Menarik nafas untuk hidup yang segar sehat penuh semangat itu perlu kepekaan, untuk peroleh insirasi dan aspirasi, tak termakan konspirasi dan Tuhan selalu membimbing kita melalui seribu satu cara.

Demikian catatan permenungan saya, mohon maaf karena terbatasnya bacaan maka saya hanya membuka illustrasi yang terbatas saja. Dan itu apa adanya diri saya. Tolong terima salam hormat saya.

Ganjuran, Agustus 15, 2020. Emmanuel Astokodatu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun