Perhatikan, Â tidak adanya kepahaman, tidak adanya ketercapaian sesuai harapan, menunjukkan unsur Kekurangan. Kurang tahu, kurang banyak, kurang manis, kurang memuaskan, kurang berhasil, karena kurang sarana, kurang bumbu masak, kurang semangat. Mengapa kurang karena Keterbatasan, dan terjadi kesenjangan terhadap apa/bagaiman yang semestinya atau harapan. Pahami Keterbatasan agar segera bisa diupayakan jembatan yang menyambung kesenjangan dan keterbatasan-keterbatasan yang di dalam permasalahan itu paling hakiki.
Dua, Perbedaan hasil. Atau tdak dicapainya harapan.
Gejala yang sama sering harus dipahami berbeda. Perbedaan hasil memang bisa disebabkan oleh keterbatasan. Tetapi perlu diteliti perbedaan itu sering tidak saja suatu keterbatasan unsur tetapi bisa karena Proses. Proses itupun bisa sekedar kekurangan teknis, bisa karena kesengajaan manusia/pelaku. Kesengajaan yang fatal bila sekedar didorong oleh keberanian untuk tampil beda.
Tiga, Kwalitas permasalahan dan faktor psikologis.
Untuk pemecahan perlu dipertimbangkan kwalitas. Khususnya untuk memilih prioritas dari beberapa permasalah dalam satu kasus. Ada usaha mengikis dari pinggiran kasus diselesaikan dahulu, ada yang memilih dari inti permasalahan pada satu kasus. Ada yang melihat urgensi ada yang memilih melihat letak dan keterkaitan antar unsur yang terlihat.
Permasalahan sendiri seringkali adalah kwalitas dari situasi kondisi pribadi/kejiwaan manusia subyek yang bermasalah. Subyek peristiwa sering manusia yang sedang marah, frustrasi, berselera-negatip-tetap maupun kambuhan/sementara, bahkan mungkin dalam gangguan jiwa.
Mengamati tiga pemikiran tersebut diatas sebagai unsur permasalahan dengan mengangkat contoh-contoh sedehana, masih bisa memudahkan mencari solusi dengan membedakan bidang permasalahan seperti : Permasalahah Sosial kemasyarakatan, Permasalahan hukum, Permasalahan Kesehatan, Permasalahan ekonomi, Permasalahan politik, Permasalahan pribadi dll. Sebab setiap bidang terdapat juga sifat dan cara menjawab problematikanya. Dan terdapat Ahlinya sendiri, bila diperlukan nasehatnya.
Selanjutnya setelah permasalahan dianalisa dipertimbangkanlah pula suatu kemungkinan tindak-lanjut.
Tindak lanjut dapat berupa tindakan yang serta merta menyelesaikan masalah, seperti serta merta diadakannya dan terjadinya informasi, penjelasan, perubahan keputusan, atau perjanjian-perjanjian para pihak yang memasalahkan atau bermasalah.
Tindak lanjut juga bisa berupa proses perubahan atau tindakan yang berproses, berkelanjutan. Seperti pelaksanaan tuntutan, perbaikan situasi yang dipermasalahkan, pelaksanaan pembayaran, pemulihan kesehatan kurban masalah.
Tindak lanjut yang menyejukkan adalah apabila bisa terjadi perdamaian. Istilah yang umum adalah solusi yang saling menguntungkan bagi semua pihak yang bermasalah,"win-win-solution".