Mohon tunggu...
Emmanuel Astokodatu
Emmanuel Astokodatu Mohon Tunggu... Administrasi - Jopless

Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat Sampai Akhir Hayat,

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mensyukuri Buah-buah Pikir

19 Mei 2020   10:58 Diperbarui: 19 Mei 2020   10:58 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Buah pikir seperti virus yang menular.Yaitu,apabila buah pikir itu inspiratif dan bermanfaat untuk yang menerimanya. Ketika sebuah pemikiran saya tawarkan tidak cocok untuk sebuah daerah pedesaan tertentu, atau gagasan itu kurang menarik bagi kelompok tertentu, maka perlu ada buah pikir alternatip. 

Dan tidak jarang para petani mendapatkan dan menemukan sendiri gagasan baru itu melalui perbincangan antar mereka. Dan gagasan yang hampir seluruhnya baru. Mereka menemukan sesuatu yang baru ketika mendapatkan kendala dan atau hambatan terhadap buah pikirnya.

Memang ada saja langkah dan pengalaman spesifik ketika kita menghadapi satu titik Keterbatasan. Pengalaman itu saya mau menyebut Pencerahan. 

Manusia memang kadang-kadang membutuhkan apa yang saya suka sebut Pencerahan. Ketika kepuasan batin tidak ditemukan lagi diharapkan datang Pencerahan. Ketika semua jalan dirasa buntu diharapkan datang Pencerahan. Pencerahan adalah terbukanya jalan buntu, terjawabnya masalah, terbukanya kemungkinan kearah solusi, ditemukan jembatan untuk melewati keterbatasan.

Apabila kita kembali pada apa yang pernah saya tulis sebelum ini : Peristiwa, Peng-alam-an, Pemaknaan, Pengakuan, Peng-amal-an. Dalam proses manusia menghadapi Peristiwa, maka Pencerahan hanya dialami setelah Pemaknaan peristiwa. Pemaknaan melalui permenungan ataupun refleksi lebih dalam untuk menemukan nilai nilai lebih hakiki dan lebih berkwalitas.

Istilah "Pencerahan" sering digunakan oleh para penasehat rohani, sehingga lebih meyakinkan didapatnya pencerahan dari Roh Yang Maha Suci. Setelah pemeluk agama sudah tidak bisa lagi menerima kepuasan batin dengan cara doanya yang biasanya dilakukan, mereka ini lalu mengharapkan Pencerahan. 

Padahal cara doa yang manapun baru berarti bila pendoa bisa mentransformasikan egonya. Sudahlan itu soal mereka. Tetapi dari pengalaman dengan kelompok tani saya yakin pencerahan hanya didapat dengan pemaknaan mendalam melalui permenungan mendalam, seseorang atau bersama-sama terhadap masalah dan atau keterbatasan. 

Bahkan dari kesaksian banyak motivator justru mereka diajak membuat kesadaran kelompok tani terhadap masalah dan keterbatasannya. Alhasil dari musyawarah mereka menperoleh pencerahan bagaikan obor pencerah kegiatan.

Buah pikiran bersama dalam kebersamaan berbagi pendapat dan pengalaman merupakan kebanggaan kelompok-kelompok petani binaan LSM kami.

Permenungan inipun sebenarnya buah pikiran dari pencerahan yang saya alami ketika diserang kepala pusing akibat vertigo. Kekuatiran akan covid 19, dan kondisi luar rumah oleh PSBB. Namun saya alami pencerahan dengan buah permenungan yang memberi penuh harapan untuk menyelesaikan tulisan ini yang sudah kuawali setelah tulisanku tarahir di Kompasiana.

Pencerahan adalah ajakan Bersyukur bagiku, karena masih dimungkinkan berfikir.. Bersyukur adalah pengakuan akan Peristiwa Kasih Allah kepada hambanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun