Permenungan seorang pendoa mungkin akan menukik dengan menanyakan apa kehendak Tuhan dengan semua ini. Seorang ibu rumah tangga belum sempat bertanya- tanya soal dampak, tetapi terhenti pada pertanyaan kapan acara Corvid berhenti.
Begitu pula seorang pewarung pinggiran kota bertanya apa saya masih akan bisa dapat pembeli lagi nantinya. Namun lain lagi omongan pedagang pasar pedesaan di Yogyakarta bakhan beranggapan bahwa "pagebluk" (=epidemi) sudah segera berlalu karena gunung.Merapi sudah meletus, dan dilangit telah ada gambaran Kyai Semar Bodronoyo.
Mengikuti perkembangan berita, permenungan ini bukan ramalan ilmiah pula tetapi menelusuri informasi dan pendapat sekritis mungkin menjauhkan diri dari hoack dan hal yang bertujuan kepentingan politik semata.Â
Dampak adalah akibat tidak langsung sesuatu hal atau kejadian yang terjadi  dekat/jauh sebelumnya. Salah satu akibat itu adalah perubahan pada situasi dan/atau kondisi subyek atau lingkungan sekitar subyek.
Perubahan di sini adalah bergantinya sifat keadaan tertentu menjadi sifat atau keadaan yang berbeda dari sebelumnya. Bicara tentang Dampak tentulah memuat notasi "perkiraan/asumsi", atau tentang perubahan yang mungkin belum dan nanti baru akan terjadi pada saatnya. Maka asumsi ini akan terus bergeser, sesuai berjalannya waktu.
Corona yang dimaksudkan Covid-19 yang dewasa ini membuat pandemic. Covid-19 membuat pemerintah mengambil sikap kebijakan, diantaranya saran dan edukasi cara hidup sehat, social distansi, tinggal, bekerja dan beribadat dirumah. Berapa lama kebijakan itu diberlakukan, dan seberapa jauh Warga Negara berdisiplin mentaatinya rupanya menjadi sepasang pertanyaan yang belum ada yang menjawabnya, selain tekanan dan edukasi tegas dari PSBB Pemerintah dan para warga sendiri...
Sebab disiplin warga sangat membantu berkurangnya penyebaran virus. Penyebaran virus yang berkurang akan mempersempit memudahkan tugas pemerintah dalam hal ini tenaga medis dalam mengatasi epidemi corona ini. Bersyukur jiwa kepahlawanan para tenaga medis/paramedis, sebab kendati "orang Jakarta" ada yang masih terus berdebat, tetapi tenaga medis/paramedis terus berjuang melawan Covid19 itu tiada hentinya.
"Begitu kita membalik halaman terkait epidemi ini, harus ada waktu untuk melihat kembali dan memahami bagaimana penyakit seperti itu muncul dan menyebabkan pemusnahan begitu cepat di seluruh dunia, serta bagaimana semua yang terlibat bereaksi terhadap krisis tersebut." Demikian kata seorang pengamat dunia, pejabat WHO.
Dalam pernyataan tertulis pada Kamis (9/4), Guterres Sekjen WHO juga mengatakan bahwa pandemi Covid-19 merupakan salah satu tantangan terberat yang dihadapi dunia. Menurutnya, pandemi tersebut merupakan krisis kemanusiaan yang memiliki konsekuensi kesehatan dan sosial-ekonomi yang parah.( REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK).
WHO, lembaga kesehatan dunia menyatakan Covid-19 sebagai pandemic, diantaranya memperhatikan penyebaran dan jumlah korban yang semakin mendunia. Keputusan itu sangat dan terbukti bisa diterima oleh semua pihak.
Sikap negara-negara pada umumnya menyambut dengan penutupan-wilayah dengan istilah lockdown. Akan tetapi jastru Negeri kita Pemerintah baru balakangan saja bersikap tegas yang disebut PSBB