Mohon tunggu...
Emmanuel Astokodatu
Emmanuel Astokodatu Mohon Tunggu... Administrasi - Jopless

Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat Sampai Akhir Hayat,

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Panggilan Hidup Lebih Berkwalitas

21 Agustus 2019   11:57 Diperbarui: 21 Agustus 2019   12:09 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari refleksi saya ketika memperingati 50 tahun pernikahan, dalam usia saat itu baru77 tahun kutemukan bahwa sebenarnya kwalitas hidup itu ditentukan oleh Niat,

Rasa keterpanggilan, dan kesediaan untuk selalu terbuka mau Belajar terus.Hidup manusia itu dinamika jiwa dan gerak perbuatan manusia yangberakal-hati-budi. Dengan kata kunci : Kumparan dari Refleksi- Doa -- Perbuatan.

Sepanjangmemori memberi informasi dalam hidupku, ternyata banyak kulakukan apa yangdisebut : "Bicara pada Diri Sendiri".

Kata Coach Dwiarko itulah Self-Talk. Sayasendiri menggunakan istilah Refleksi. Sejak kecil sebagai anak kecil dalamkeluarga Kristiani saya diajak berdoa berdoa.

Ada doa pagi, ada doa sebelumsesudah makan dan ada doa sebelum tidur. Berdoa membuat orang menemukan diri hadirdihadapan Tuhan. Dalam doa malam ada renungan singkat untuk menyesali dosa-dosasepanjang hari.

Doa yang sudah terkemas dalam formula kata-kata tak pelakmenjadikan anak itu memperoleh kebiasaan merenung berrefleksi, berbicara denganDiri Sendiri.

TentangRefleksi itu, ketika nasib baik aku diterima di sekolah yang diakui sebagaisekolah berkwalitas dan berasrama, kebiasaan berrefleksi sungguh secara rutindalam doa harian dan periodic, mingguan, bulanan dan tahunan diadakan secara intensipuntuk berrefleksi membangun diri.

Dalam kesempatan berrefleksi itu anak melihatkwalitas hidupnya dimasa lalu, diperiksa, sambil mendengar masukan dari prosespendampingan, bacaan dsb. Selanjutnya dibangun niat-niat baru untuk kedepan,sedikitnya sampai kesempatan refleksi serupa berikutnya.

Dari sana sayamenyadari bahwa Niat adalah dasar dari kehidupan yang manusiawi. "Niat" sebagai awal dari perbuatanmanusia selalu perlu ditegaskan, diteguhkan dan diperbarui dalam doa untukbarjalan kedepan. Niat adalah modal dasar dari perjalanan hidup.

SeorangTung Desem Waringin, motivator jiwa usaha yang terkenal menyebut KeyakinanKemampuan Mencapai Tujuan sebagai modal dasar dari setiap usaha (bisnis) yangsukses. Sementara saya disini sebagaimana disebut di alinea pertama diatasmenemukan lebih dekat lagi pada tindakan yaitu Niat. Niat yang sudahdipertimbangkan dalam refleksi dan doa.

Setelahterjadi adanya Relasi dan Komunikasi dalam hidup bersama baru akan terjadiPanggilan, Cinta dan Berbagi untuk hidup lebih berkwalitas dan dalamkebersamaan..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun