Dari Kanda Ketiga: Mas Gunawan,
Tuhan berkenan memberi tahun-tahun panjang kehidupan saya dari pada almahum dua saudara tua dan dua orang adikku. Aku merasa hidupku harus mendampingi anak yang diserahkan pada saya.Â
Sudah kuhantar dari Si Sulung hingga si Bungsu, kelimanya Tuhan mengambilnya sabagai abdi-abdi terpilihnya, Deo Gratias. Dan hidupku sebagai abdi Negara di pindah dari Jakarta ke Jawa Tengah dan DIY semua sekedar untuk pengabdian dan pelayanan iklas sederhana saja.
Pesanku untuk adik dan semua adik2 dalam karya dan kehidupan :Â Laksanakan panggilan hidupmu dalam semangat pengabdian dan pelayanan yang tulus bagi negara, sesama. Dan untukmu sendiri Tuhan menyediakannya.
Dari Kanda Keempat: Abang Anton Saragih
Terakhir kalian hantar aku ke Makam Pahlawan Kalibata,Jakarta.Saudara dan sahabatku dari Simalungun Tanah Batak mendaftar aku sebagai veteran yang tidak pernah aku banggakan. Perjuangan masa laluku sudah beralih tempat dan cara.Â
Aku hidup di Jakarta menjadi warga Betawi dan Jakarta. Aku mengasah otak berwiraswata demi keluargaku dan siapa saja famili yang membutuhkan. Itulah panggilan hidupku.Â
Aku pernah dibesarkan aku bertugas membesarkan anak-anak tidak sendirian. Â Tetapi selalu dalam kebersamaan, keluarga ataupun sesama warga masyarakatku, bansaa dan negaraku. Dengan jujur aku menjual jasa dan barang dari kantor ke kantor pemerintah dengan tulus dan jujur.
Pesanku untuk adik adikku, adik isterik: Â Cerdaslah mengatur siasat menghadapi setiap masalah, yang ekonomi, yang politis, kemasyarakatan. Itulah kebijakan warga metropolitan Jakarta. Jangan tinggalkan kebersamaan meskipun jangan mau terjebak dan menjadi kehilangan jatidirimu.
Catatan Penulis:
Penulis adalah pendengar pesan imaginer, yang mempelajari hidup mereka dan merefleksikannya. Penulis menjadi saksi hidup dan karyanya bagi negara, keluarga dan sesama.Â