Keyakinan Pak Jaka rupanya memberi banyak Inspirasi bagi kita sebagai kaum muda. Dia yang mengajak menantunya untuk menekuni proses bertani, dengan segala keyakinannya mulai dari menggadai sawah karena sama sekali tidak memiliki lahan sawah hingga menjadi hak miliknya. Ia merasa lebih tenang menjadi Petani dibandingkan menjadi Supir Mobil pada pekerjaan sebelumnya.Â
Membujuk menantunya untuk membersamai jejaknya dan merasakan keuntungan hingga puluhan juta dari proses mengelola Lahan Cabai dengan sangat tekun dan sabar menghadapinya.Â
Terlebih menurut Pak Jaka modal menjadi seorang Petani adalah mau kotor-kotoran dengan tanah, mau menghadapi terik matahari sepanjang waktu dan serius mengatasi berbagai masalah pertanian yang terjadi di Lahannya.Â
Tahun lalu ia mengganti metode Penyemprotan menghindari Hama untuk Pertanian Cabai dan Padi dengan ramuan Organik yang ia buat bersama rekan-rekan Petaninya.Â
Ia juga mendorong bantuan di Kelompok Tani agar dapat terdistribusikan dengan baik sehingga dampaknya dapat dirasakan oleh para Petani.
Pelajaran berharga ini dapat kita mulai sedini mungkin dari lingkungan kita sendiri, dilingkungan Desa yang notaben sebagai lumbung padi menjadi solusi dimasa mendatang bagaimana petani bisa tetap hidup dan tumbuh merdu dengan segala kebutuhan hidupnya terpenuhi. Persoalan Keyakinan dan Kemauan adalah kekuatan sejarah itu bertahan dan berkelanjutan dimasa mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H