Mohon tunggu...
Asti Sundari
Asti Sundari Mohon Tunggu... Lainnya - Berfikir adalah salah satu cara bersyukur telah diberi akal. Sebab keunggulan manusia dari akalnya.

Nikmatilah proses yang ada, karena setiap proses yang dilalui mengajarkan banyak hal.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Berawal dari Sebuah Pertanyaan

18 Agustus 2021   14:00 Diperbarui: 18 Agustus 2021   14:02 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kapankah pertama kali kamu bertanya tentang dirimu, tentang manusia dan tentang kehidupan ini? Setelah kamu dewasa tentunya. Aku harap kamu pernah mempertanyakan hal itu sekali saja dalam hidupmu. Aku pertama kali bertanya setelah beranjak dewasa ketika aku mulai memiliki sesuatu hal yang sangat kuat, namun pada kenyataannya aku tidak bisa mewujudkannya karena alasan tertentu. Namun dengan rasa kecewa dan sakit hati membuat aku bertanya-bertanya tentang kehidupan ini, membuat aku mencari jawaban lewat buku yang aku baca. Lewat ilmu pengetahuan aku mencoba mencari jawaban tentang manusia. Namun, apakah kamu tahu bahwa jawaban itu belum aku temukan seutuhnya ia bertambah dan bercabang, akhirnya menjadi sebuah kebiasaan. Tidak ada yang sempurna di dunia ini, maka tidak perlu bersusah payah untuk mencari kesempurnaan sebab yang paling terpenting adalah sebuah usaha yang kita lakukan dengan maksimal dan bersyukur. Semoga kamu tidak akan pernah lelah mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaanmu, dan membiarkan otakmu bekerja, hatimu merasakan dan indramu menyerap dengan seutuhnya.

Para filsuf pun seperti itu mereka saling bertanya dan berdebat bahkan sesama teman terkadang mereka berbeda pendapat seperti Jean Paul Sartre dengan Albert Camus tapi mereka tetaplah teman, teman bertukar pikiran dan mencurahkan gagasannya. Perdebatan mereka akan menciptakan sebuah pemikiran baru seperti yang dikatakan Friedrich Hegel bahwa "dalam sejarah tidak ada yang paling benar atau masuk akal, Sejarah adalah kisah ruh Dunia sedangkan ruh dunia berkembang menuju pengetahuan itu sendiri yang juga berkembang". Jadi, setiap perbedaan akan menemukan titik temu yang suatu saat nanti akan menjadi lebih baik lagi, hal tersebut akan terus seperti itu selama manusia masih hidup.

Andai saja kita hidup sesuai dengan keinginan kita, tentu saja kita tidak akan pernah mempelajari apapun dari kehidupan, seperti buku sejarah yang menceritakan tentang perjuangan para pahlawan maka kejadian itu menjadi sebuah pembelajaran untuk umat manusia. Keinginan adalah sebuah hal yang wajar bagi manusia, sebab manusia selalu mempunyai harapan, cita-cita atau keinginan-keinginan lain yang mungkin sangat sederhana. Disela-sela waktuku mencari jawaban timbul banyak keinginan yang ku rangkai mungkin kamu juga merasakan hal yang sama. Tapi coba renungkan apa keinginan terbesarmu yang belum kamu capai? Jika aku banyak sekali, bahkan saking banyaknya memenuhi daftar di buku Agendaku. Apapun harapan kita apapun keinginan kita semoga saja kita dapat mencapainya dengan rasa yang sangat bahagia. Karena dengan mempunyai Harapan dan cita-cita bahwa menandakan kita adalah manusia.

Mari kita mulai bertanya dan mulai menginginkan sesuatu yang sangat baik untuk diri sendiri dan orang banyak, sebab menurut Epicurean bahwa "kebaikan tertinggi adalah kenikmatan dan kejahatan tertinggi adalah penderitaan". Maka kita harus memberikan kebaikan kepada diri sendiri dan oranglain karena jika kita memberikan penderitaan maka kita termasuk orang jahat. Dan terus mencoba memecahkan setiap masalah tanpa harus menghindar, jika sudah lelah maka kita hanya perlu beristirahat lalu kita teruskan untuk berjuang menjalani kehidupan yang bermakna. Kita tahu hidup itu sementara, setelah mati kita tidak akan membawa apa-apa dan kita tidak akan berada di dunia ini lagi, tidak akan bersama-sama orang yang kita sayangi. Maka kita harus melakukan sesuatu yang baik sehingga oranglain dapat mengenang kita karena kebaikan yang kita lakukan, bukan keburukan.

Pernahkah kau bayangkan teknologi dan ilmu pengetahuan jaman dulu seperti apa? Tapi mereka mampu menciptakan sebuah karya yang luar biasa seperti Al --Khawarizmi pencipta angka Nol, pernahkah kita bayangkan sebuah angka yang sederhana itu bisa terpikirkan bahkan angka tersebut tidak mempunyai nilai. Namun, jika angka tersebut tidak ada akankah kita mengenal angka 10 angka 100 dan dengan angka nol nilai angka bisa mencapai tak terhingga. Apa yang mereka lakukan hingga dapat menciptakan penemuan hebat ?, seperti para Filsuf Alam sebagai pelopor munculnya filsafat di yunani. Mereka hanya bertanya dan mencari jawaban, sebuah proses berfikir yang memanfaatkan anugrah tuhan yang telah diberikan yaitu akal.

Seperti yang dikatakan Socrates bahwa "Orang yang bijaksana adalah orang yang tidak tahu apa-apa" yaitu malalui pertanyaan dan mereka yang mencari jawaban atas pertanyaan tersebut. Mempertanyakan sesuatu hal yang tidak masuk akal pada jamannya tetapi akan menjadi pengetahuan yang maju di masa sekarang, seperti kita belajar Ilmu Pengetahuan Alam padahal pada saat jaman mitologi berkembang pesat maka mempertanyakan zat alam dulu dikatakan tidak masuk akal. Namun, Thales dan para Filsuf lainnya berfikir tidak demikian, mereka tetap saling mempertanyakan tentang hal yang ada di bumi ini dan mencari jawaban atas apa yang dipertanyakan dengan rasional. Bahkan walaupun Thales dan filsuf alam lainnya membicarakan tentang alam namun pendapat satu dengan yang lainnya sangatlah berbeda.

Aku teringat adik bungsuku yang sangat bawel dan cerewet apapun yang dia lihat, dia rasakan akan dipertanyakan, terkadang aku sebagai orang dewasa sulit menjawabnya. Seperti mempertanyakan soal tulisan-tulisan do'a yang ditempel di dinding atau dipintu ia akan bertanya apa itu do'a? Kenapa do'a itu ditempel disana?

Pertanyaannya sederhana namun menjawabnya perlu proes berfikir. Atau saat dirumah ada ayunan yang tinggi sekali dari permukaan tanah setinggi adik bungsuku kalau dia ingin naik harus menggunakan kursi, tapi walaupun sulit dia tetap mencoba, dan dia pernah terjatuh diatas sana bukannya merasa kapok malah dia mencoba terus walaupun kemungkinan jatuh kedua kali terjadi. Hal yang sulit aku jawab adalah ketika ditanya kenapa warna awan putih, dan kalo mau hujan jadi hitam? Dan Mengapa langit biru?

Pertanyaan ini membuat aku harus bertanya kepada embah google karena itu membahas ilmu pengetahuan. Tapi apakah orang dewasa mempertanyakan hal itu juga? Sepertinya aku jarang mendengar orang dewasa yang bertanya soal awan dan langit kenapa warnanya seperti itu. Pertanyaan sulit apa yang pernah kamu dapat dari anak kecil? Tingkah apa yang membuat kamu sudah tidak ingin berkata-kata lagi karena tidak bisa diberi tahu walaupun pernah merasakan sakit.

Filsuf itu ibarat anak kecil yang polos dan tidak tahu apa-apa selalu bertanya dan selalu ingin tahu tentang apapun di alam raya ini, melakukan pencarian untuk menemukan jawaban. Apakah kamu tertarik menjadi seorang filsuf?

Maka mulailah bertanya tanpa merasa ragu, apapun yang kamu tidak ketahui bertanyalah pada mereka yang lebih mengerti baik guru, dosen atau orang dewasa lainnya jika tidak merasa puas maka bertanyalah kepada oranglain untuk mencari jawaban yang berbeda. Jika kamu merasa takut ditertawakan atau takut dibilang bodoh atau kamu takut dicaci maka kamu tidak perlu takut, sebab jika kamu dengan bertanya sudah dianggap bodoh bagaimana dengan para filsuf dan ilmuan lainnya karena karya mereka bermula dari sebuah pertanyaan dan rasa ingin tahu. Bukankah seacara tidak langsung mereka dianggap bodoh padahal sudah memiliki banyak karya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun