Film adalah cerminan diri kita terdalam. Hasrat, keinginan, bahkan mungkin obsesi. Film mengisi kebutuhan kita akan suatu pencapaian yang mungkin sulit di capat pada kehidupan nyata. Atau, film memberi kita semacam eskapisme juga untuk lepas sejenak dari diri kita sehari-hari. Melebur satu dengan karakter imajiner di layar perak tontonan kita.
Film juga adalah memori. Kenangan akan tempat, masa, orang-orang, lingkungan, kondisi sosial, idealisme tertentu yang pernah ada dan hidup dalam pikiran kira. Dan lewat film kita temukan kembali nostalgia akannya.
Film pula adalah harapan. Bahwa meski hidup sehari-hari mungkin penuh kejenuhan, penuh kebosanan, penuh rintangan, namun somewhere out there, di alam pikir kita, ada harapan segalanya akan berakhir bahagia, layaknya di sinema.
Apapun film bagi Anda, ia adalah salah satu wujud produk budaya yang luar biasa. Sekali waktu, saat Anda membeli tiket bioskop untuk menonton film favorit Anda, coba luangkan sejenak saja, untuk berefleksi akan apa makna film tersebut bagi Anda. Saya yakin, setelahnya, Anda akan melihat film tadi dengan kaca mata pandang beda.Â
Tabik!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H