Iya, perkara bicara seks dengan anak tidak mudah, dan tidak akan pernah mudah buat sebagian besar kita, masyarakat Indonesia. Banyak yang masih memandang seks sebagai perkara tabu, dan ada pemahaman bahwa anak anak tahu sendiri pada waktunya.
Pasti mereka akan tahu sendiri pada waktunya. Namun, tahu seperti apa? Pengetahuan macam apa? Dari mana sumbernya? Dan apa dampaknya bagi mereka? Itu hal-hal yang mustinya jadi concern kita juga.
Saya paham bahwa menikahkah memberi ketenangan bagi orang tua kedua mempelai. Namun, dalam pandangan saya, ketenangan itu adalah semu. Ilusi semata. Karena bukan akar masalah yang diselesaikan, melainkan kulit luarnya saja.
Adalah butuh kesadaran dan kerjasama dari berbagai pihak, tak hanya orang tua, guru atau sekolah, namun juga publik untuk memberikan pendidikan seks yang benar kepada anak remaja, memberikan lingkungan yang sehat dan terbuka sekaligus tidak menghakimi ketika anak mulai tertarik soal seks, serta tentu saja tetap mengawasi pergaulan anak-anak kita supaya tetap sehat dan aman.
Tabik!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H