Mohon tunggu...
Hasto Suprayogo
Hasto Suprayogo Mohon Tunggu... Konsultan - Hasto Suprayogo

Indonesian creative designer & digital marketing consultant | astayoga@gmail.com | http://www.hastosuprayogo.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Alkohol dan Parahnya Kultur Mabuk di Inggris

24 November 2017   23:55 Diperbarui: 26 November 2017   09:27 8838
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Alkohol di Inggris. Sumber: The Telegraph

4. Availabilitas di Mana-Mana
Mudahnya menemukan minuman alkohol hampir di semua tempat di sini  adalah problem tersendiri. Anda tak perlu pergi ke pub atau bar hanya untuk minum. Toko serba ada macam Tesco mudah ditemui di setiap sudut  kota. Belum lagi off license strore (semacam toko kelontong) ramai menjualnya. Belum lagi cafe atau restoran bisa dipastikan menyediakan  minuman beralkohol.

Nah, yang paling mengejutkan, sebagaimana pernah saya tulis sebelumnya, bahkan di bandara semacam Luton Airport di London atau Manchester Airport, terdapat cafe dan duty free shop yang menjual bebas alkohol bahkan memungkinkan penumpang minum sepuasnya  sebelum naik pesawat. So, wajar kalau jumlah insiden di bandara dan di  dalam kabin akibat penumpang mabuk meningkat dari tahun ke tahun.

Panduan konsumsi alkohol. Sumber: Alcoholconcern.org.uk
Panduan konsumsi alkohol. Sumber: Alcoholconcern.org.uk
Tidakkah Pemerintah Inggris coba mengatasi? Mungkin Anda terbersit  pertanyaan macam ini. Ya, pemerintah Inggris coba mengatasi maraknya konsumsi alkohol dengan berbagai cara. Beberapa diantaranya adalah:

1. Anjuran Batasan Minum yang Aman
Pemerintah Inggris memberikan anjuran, bahwa untuk orang dewasa, batasan minum alkohol yang aman adalah sebanyak 14 unit per minggu. Asumsinya adalah, 1 unit alkohol adalah jumlah yang bisa diolah tubuh manusia hingga bersih dari darah dalam durasi 1 jam.

Panduan yang  mulai diterapkan tahun 1987 ini menggunakan unit sebagai ukuran jumlah alkohol terkandung dalam minuman. Di mana 1 unit setara dengan 10ml atau  8g alkohol murni dalam minuman. 

Tentunya, berapa unit terkandung dalam segelas atau sebotol minuman tergantung jenis minuman, prosentasi alkohol terkandung serta sebanyak apa minuman yang Anda tenggak. Sebagai contoh, segelas besar bir lager senilai 3 unit, sementara segelas kecil (175ml) wine senilai 2 unit. Sedangkan 1 shot (25ml) vodka sama dengan 1 unit.

2. Larangan Mengemudi Setelah Minum
Adalah aturan di hampir semua negara, khususnya di Inggris, Anda  dilarang mengemudi setelah minum atau saat mabuk. Tentunya karena hal  itu berbahaya, dan beresiko kecelakaan. Jika Anda diketahui atau  tertangkap polisi tengah mengemudi saat mabuk, tilang dan denda berat  menanti.

3. Usulan Peningkatan Harga
Konsumsi alkohol  berlebih dipicu relatif murahnya harga minuman. Khususnya di kalangan  anak muda di mana kebiasaan membeli minuman murah dalam jumlah banyak  menggejala. Pemerintah Skotlandia mencoba mengurangi hal ini dengan  mengusulkan harga minimum 50 pence (sekitar 8 ribu rupiah) per unit alkohol.

Untung kita yang hidup di Indonesia. Di mana penjualan  minuman alkohol dibatasi, baik dari sisi jenis, jumlah dan lokasi yang  menjualnya. Belum lagi karena budaya kita tidak meng-encourage kebiasaan  minum. Meski, dalam pandangan saya, kita mengkompensasikannya dengan  rokok.

So, begitulah sekelumit masalah kehidupan di Inggris. Lain  kali, jika Anda bertanda ke sini dan menemui orang-orang ribut di  jalan, berteriak-teriak tak jelas, atau kencing sembarangan di taman  atau bahkan berkelahi, bisa dipastikan mereka sedang mabuk alkohol.

Tabik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun