Mohon tunggu...
Hasto Suprayogo
Hasto Suprayogo Mohon Tunggu... Konsultan - Hasto Suprayogo

Indonesian creative designer & digital marketing consultant | astayoga@gmail.com | http://www.hastosuprayogo.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

"Study Less Study Smart", Belajar dari Prof Marty Lobdell

1 April 2017   10:17 Diperbarui: 4 April 2017   18:19 6291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari survey yang dilakukan sebelumnya, munculkan pertanyaan. Misal, sebuah buku desain grafis terdapat bab tentang psikologi warna, kemungkinan terbersit pertanyaan apa itu psikologi warna? Benarkah warna mempunyai pengaruh terhadap persepsi manusia? Atau warna merah apa efeknya terhadap kita ya? Bebaskan otak Anda untuk menumbuhkan pertanyaan-pertanyaan tersebut.

  • Read

Begitu pertanyaan muncul, yang perlu Anda lakukan adalah mencari jawaban atau penjelasannya. Di dalamnya buku tersebut tentunya, dengan cara membaca. Misal di kasus di atas, Anda lihat bab psikologi warna, timbul pertanyaan apa itu psikologi warna, bukalah halaman yang memuat penjelasan tentang hal tersebut dan bacalah. Lakukan hal ini untuk sebanyak mungkn pertanyaan yang muncul.

  • Recite

Begitu Anda temukan jawaban, cobalah untuk menyebutkan ulang, meresitasi. Namun, alih-alih mengulangi kata per kata dari penjelasan di buku, cobalah memaparkan pemahaman Anda tentang penjelasan tersebut. Gunakan bahasa Anda sendiri untuk mengecek apakah pemahaman Anda tentang hal tersebut sudah cukup baik.

  • Review

Berikutnya, jangan puas dengan pehamanan yang Anda recite sebelumnya, namun lakukan review atasnya. Coba cross check dengan fakta yang ada cari referensi lain, diskusikan dengan orang lain. Semua hal ini, disebut review, yang akan membantu Anda memperdalam pemahaman tadi.

Gunakan Mnemonics

Mnemonics adalah metode atau cara untuk meningkatkan dan membantu kita dalam mengingat satu atau lebih hal. Berasal dari ‘mnēmonikos’, kata dalam bahasa Yunani yang artinya ingatan atau terkait dengan ingatan.

Masih ingat di TK atau SD kita diajak menyebut ‘mejikuhibiniu’ untuk mengingat urutan warna pelangi; merah, jingga, kuning, hijau, biru nila, ungu. Ini adalah contoh mnemonics. Atau saat kita menggunakan buku-buku jari untuk mengingat jumlah hari dalam setiap bulan di kalender, di mana buku jari menonjol artinya tanggal 31, sementara lainnya adalah 30?

Ada banyak sistem mnemonics yang bisa Anda gunakan. Beberapa di antaranya adalah:

  • Acronyms,

Akronim dilakukan dengan mengambil huruf atau silabel awal sebuah kata dan menyambungkannya dengan kata-kata lain yang butuh kita hapalkan. Mejikuhibiniu tadi adalah contoh metode mnemonics ini. Anda bisa lakukan untuk hapalan yang relatif panjang.

  • Coined sayings

Jika akronim dilakukan dengan memotong huruf atau silabel kata yang dihapalkan, metode kedua ini dilakukan dengan mengambil kata lain dan menggabungkannya menjadi kalimat untuk mengingatkan kita pada hal yang ingin dihapalkan. Misal, ‘My Very Educated Mother Just Served Us Nine Pizzas” digunakan untuk menghapal urutan planet di tata surya; Mercury, Venus, Earth, Mars, Jupiter, Saturn, Uranus, Neptune, Pluto (ohya, perkembangan terakhir di dunia astronomi, Pluto tak lagi dianggap sebagai planet).

  • Interacting images

Teknis ini menggunakan gambar atau bayangan visual tertentu di benak kita untuk mengingatkan akan suatu hal. Misal, Anda butuh mengingat jumlah kalori per gram dalam karbohidrat. Jumlah kalori per gram karbohidrat adalah 4, Anda bisa menghitung jumlah silabel di kata karbohidrat yaitu kar-bo-hi-drat (4 silabel).

Atau Anda bisa lakukan untuk hal-hal lain dengan mengkorelasikannya dengan gambaran obyek tertentu sesuai kesukaan Anda. Semisal, setiap saya melihat atau membayangkan tugus Monas, pikiran saya selalu teringat Presiden Soekarno, yang adalah inisiator pembangunannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun