Pernahkah Anda merasa sulit untuk memberikan kritik atau masukan kepada rekan kerja yang sudah sangat akrab? Atau mungkin Anda pernah melihat proyek terhambat karena seseorang terlalu bergantung pada pendapat teman dekatnya? Jika pernah, Anda tidak sendirian.
Mengapa kita perlu menjaga jarak di kantor?
Dalam dunia kerja yang dinamis, menjaga hubungan baik dengan rekan kerja sangat penting. Namun, terlalu akrab dengan seseorang bisa menimbulkan masalah yang tidak kita sadari. Salah satunya adalah subyektivitas. Ketika kita terlalu dekat dengan seseorang, kita cenderung lebih lunak dalam memberikan penilaian dan lebih sulit untuk bersikap objektif.
Perasaan sungkan untuk mengingatkan teman sejawat tentang kesalahan atau kekurangan yang mereka buat adalah hal yang wajar. Namun, jika dibiarkan, hal ini bisa berdampak buruk pada kualitas kerja. Subyektivitas dapat menghambat proses pengambilan keputusan, mengurangi kreativitas, dan bahkan memicu konflik.
Selain alasan-alasan yang sudah disebutkan sebelumnya, ada beberapa alasan tambahan mengapa menjaga jarak di kantor itu penting
Pertama mencegah favoritisme. Keakraban yang berlebihan dapat memunculkan kesan favoritisme. Hal ini dapat merusak semangat kerja tim dan membuat karyawan lain merasa tidak adil.
Kedua meningkatkan fokus. Ketika kita terlalu banyak berinteraksi secara sosial dengan rekan kerja, fokus kita pada tugas yang sedang dikerjakan bisa terganggu. Menjaga jarak dapat membantu kita lebih fokus dan produktif.
Ketiga mencegah konflik kepentingan. Terlalu dekat dengan rekan kerja dapat menimbulkan konflik kepentingan, terutama jika kita terlibat dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan mereka.
Keempat memperkuat profesionalisme. Menjaga jarak membantu kita untuk selalu bersikap profesional dalam setiap situasi, baik itu dalam rapat, presentasi, maupun dalam komunikasi sehari-hari.
Dampak negatif subyektivitas di tempat kerja