3. Ketaatan dalam beribadah
Keberhasilan perempuan dalam menanamkan nilai-nilai agama kepada anak terlihat dari ketaatan anak dalam menjalankan ibadah. Anak yang rajin beribadah, memahami makna dan hikmahnya, serta menerapkan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari menunjukkan keberhasilan perempuan dalam membimbing anak di jalan spiritual.
Agama memberikan landasan moral dan spiritual yang kuat bagi anak, membimbing mereka untuk menjadi pribadi yang berakhlak mulia dan bertanggung jawab. Perempuan yang berhasil menanamkan keimanan dan ketaatan pada anak telah mengantarkan mereka menuju kebahagiaan sejati, baik di dunia maupun di akhirat.
4. Semangat belajar dan etos kerja yang tinggi
Perempuan yang berhasil mendidik anak akan terlihat dari semangat belajar dan etos kerja yang dimiliki anak. Anak yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, gemar membaca dan belajar, serta memiliki tekad kuat untuk mencapai cita-cita menunjukkan keberhasilan perempuan dalam menumbuhkan motivasi dan semangat belajar pada anak.
Etos kerja yang baik, seperti disiplin, tanggung jawab, dan mandiri, juga merupakan indikator keberhasilan perempuan dalam mendidik anak. Anak yang terbiasa menyelesaikan tugas dengan baik, menghargai waktu, dan mampu bekerja sama dengan orang lain akan lebih siap menghadapi tantangan dan meraih kesuksesan di masa depan.
5. Orang tua sebagai role model
Keberhasilan perempuan dalam mendidik anak juga terlihat dari peran orang tua sebagai teladan bagi anak. Anak yang selalu menjadikan orang tua sebagai panutan dalam berperilaku dan bertindak menunjukkan keberhasilan perempuan dalam memberikan contoh yang baik bagi anak.
Kesesuaian antara ucapan dan tindakan orang tua, serta nilai-nilai yang ditanamkan dengan perilaku yang ditunjukkan, menjadi kunci utama dalam membangun kepercayaan dan rasa hormat anak kepada orang tua. Perempuan yang menjadi teladan yang baik akan mengantarkan anak menuju jalan yang benar dan terhindar dari pengaruh negatif.
Indikator-indikator tersebut saling melengkapi dan tidak selalu terlihat secara sempurna dalam setiap anak. Perempuan tidak boleh berkecil hati jika indikator-indikator tersebut tidak tampak nyata dalam diri anak. Mereka sepatutnya tetap bersyukur atas amanah yang diberikan oleh Allah SWT berupa karunia anak-anak yang terlahir dari rahimnya dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Perempuan harus terus berusaha dan berdoa agar anak-anaknya mencapai kualitas hidup yang gemilang. Upaya-upaya tersebut tentu perlu dukungan suami agar peran perempuan sebagai pendidik pertama berlangsung dengan baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H