Mohon tunggu...
Astarina Bekti
Astarina Bekti Mohon Tunggu... Guru - Guru

saya seorang guru dengan mempunyai 2 orang anak, aktivitas setiap hari adalah mengajar di salah satu sekolah menengah pertama yang ada di kota Tegal.

Selanjutnya

Tutup

Seni

Kethek Ogleng Wonogiri

30 November 2023   11:16 Diperbarui: 30 November 2023   11:22 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kethek ogleng dipewayangan

 

BAB I

PENDAHULUAN

          Kethek Ogleng adalah merupakan kesenian rakyat. Bentuk kesenian tersebut ternyata pernah ada tidak hanya di Wonogiri namun juga di daerah lain seperti Pacitan (Prop. Jawa Timur) dan Gunungkidul ( Prop. DIY) Berbagai sumber menyatakan bahwa kurang lebih 50 tahun yang lalu, pertunjukan kethek ogleng  adalah merupakan kesenian rakyat yang dirangkai dengan pertunjukan taledhek ambarang.

            Taledhek ambarang adalah suatu bentuk  pertunjukan rakyat dengan primadona penari wanita (taledhek) yang menyajikan bentuk kesenian tersebut dengan cara keluar masuk kampung dengan diiringi gamelan. Setiap kali rombongan kesenian dimaksud  sampai di tempat-tempat yang padat penduduk, mereka berhenti lalu membunyikan gendhing-gendhing  yang meriah untuk mengundang penonton antara lain : sampak,slepeg dan gangsaran. Setelah penonton cukup banyak, satu demi satu taledhek dan kethek ogleng menari 5 sampai 10 menit yang disebut beber. Pengertian beber adalah penyajian tarian pendahuluan yang disajikan sebagai contoh, dengan maksud selain agar penonton mengetahui apa yang akan disajikan juga menarik perhatian penonton sehingga mereka ingat akan  nadzar atau kaul yang pernah mereka ucapkan dengan maksud untuk keselamatan keluarga. Dengan demikian mereka akan tertarik untuk  nanggap taledhek atau kethek ogleng yang ditawarkan. Peristiwa semacam ini pada jamannya biasanya terjadi pada saat panen raya di pedesaan.

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KETHEK OGLENG

            Sampai saat ini belum ada yang bisa mengartikan kethek ogleng dengan pasti, hanya penulis beranalisis bahwa banyak sekali  ungkapan bahasa jawa  yang berupa akronim atau  jarwo dhosok. Biasanya kata dan suarapun kerap kali menunjukkan nama.

contoh:

Ambarang berari angumbar wirang.

Sanggit berarti anggesangaken ringgit.

Dhalang berati angudhal piwulang, ngudhal-udhal walulang, kadhal karo walang dst. Berpijak dari anasisis tersebut dapat diartikan  bahwa kata kethek  jelas berarti kera, sedangkan ogleng bisa dihubungkan dengan jenis iringan (gamelan) yang suaranya sangat menonjol yaitu demung yang biasanya orang pedesaan menyebutnya GLENG.  Selain  itu, iringan kethek ogleng yang paling dominan adalah gangsaran pancer nem yang ditabuh dinamis sehingga menimbulkan suara gleng...gleng....gleng. Dari analisa tersebut dapat kami tarik kesimpulan bahwa Kethek Ogleng  dapat diartikan seekor kera yang menari dengan diiringi gangsaran pancer nem. Namun demikian, tidak menutup kemungkinan untuk berasumsi lain misalnya Kethek Ogleng diartikan sebagai Kethek Degleng  (gila).

B.  ALUR CERITA KETHEK OGLENG

              Ceritera Kethek ogleng diangkat dari cerita Panji. Dinamakan demikian karena Panji adalah merupakan tokoh sentral dari ceritera ini.

Raden Panji Asmarabangun atau Panji Kudawanengpati dan masih banyak lagi nama yang lain adalah merupakan putra Raja Jenggala Prabu Lembu Amijaya. Raden Panji Asmarabangun beristrikan Dewi Sekartaji Putri Raja Kediri Prabu Lembu  Amiluhur. Kedua raja Jenggala dan Kediri ini kakak beradik sehingga antara Raden Panji dan Sekartaji adalah saudara sepupu.

            Ceritera ini berawal dari Prabu Lembu Amijaya yang merasa sudah tidak mampu menjalankan tampuk pimpinan kerajaan Jenggala karena sudah tua, sehingga mengamanatkan kepada putra sulungnya yaitu Raden Panji Asmarabangun untuk menggantikannya. Namun karena Raden Panji merasa belum mampu mengendalikan jalannya pemerintahan sehingga Raden Panji Asmarabangun lalu meninggalkan kerajaan tanpa pamit dengan tujuan ingin mencari tambahan ilmu untuk bekal di dalam mengendalikan Kerajaan Jenggala. Kepergiannya  diikuti oleh abdi setianya yaitu Jarodheh dan Prasanta. Kepergian Raden Panji Asmarabangun  ini agar tidak dikenal oleh  siapapun maka lalu menyamar sebagai pemuda desa dan  berganti nama Jaka Asmara.

            Sementara itu, di kaputren Dewi Sekartaji sangat sedih dan bingung setelah mengetahui kalau suaminya pergi meninggalkan kerajaan. Dewi Sekartaji lalu memohon petunjuk Dewata. Dewi Sekartaji mendapatkan petunjuk dari Dewa bahwa bisa bertemu suaminya dengan cara ikut seorang janda bernama Randha Sambega dari desa nDadapan. Dewi Sekartaji lalu berpamitan dengan adik iparnya yang bernama Dewi Ragil Kuning. Namun Dewi Ragil Kuning tidak mau ditinggal dan memutuskan untuk ikut dengan Dewi Sekartaji. Mereka berdua lalu meninggalkan istana dengan menanggalkan semua pakaian kebesarannya dan memakai pakaian layaknya seorang gadis desa dan berganti nama. Dewi Sekartaji berganti nama Endhang Rara Tompe dan Ragil Kuning berganti nama Endhang Suminar.

            Prabu Lembu Amijaya sangat sedih atas kepergian putra mahkota, disusul kepergian menantunya, maka Prabu Lembu Amijaya segera memerintahkan kepada putra keduanya yaitu  Panji Gunungsari untuk mencari Raden Panji Asmarabangun. Atas petunjuk Dewi Kilisuci (Saudara tua Prabu Lembu Amijaya yang bertapa di gunung Anjasmara)   Raden Panji Gunungsari disarankan untuk berganti rupa berujud seekor kera putih, diberi nama Kethek Ogleng dan disarankan untuk pergi ke desa Dadapan.

Bersamaan dengan itu, Adipati Bantarangin Prabu Klana Bramadirata  yang sedang mabuk kepayang dengan Dewi Sekartaji sangat murka setelah lamarannya ditolak. Maka segera memerintahkan bala tentaranya untuk menyerang Jenggala. Dengan susah payah bala tentara Jenggala yang dipimpin oleh Panji Kartala hampir tidak mampu menahan kekuatan Bantarangin.

Sementara itu di desa nDadapan, Randha Sambega beserta putri-putri angkatnya sedang mencari kayu bakar di hutan. Tanpa disadari datanglah seekor kera putih sehingga membuat para putri tersebut ketakutan. Apalagi kethek ogleng tersebut berniat ingin meminang kedua putri tersebut. Singkat cerita,akhirnya kedua putri tersebut pura-pura menerima pinangan kera tersebut walaupun dengan hati was-was.  Setelah bercengkerama cukup lama,Kethek ogleng minta dihibur dengan nyanyian  (dikudang-jawa). Permintaan itu dituruti oleh Dewi Sekartaji. Karena terlena dengan suara nyayian Dewi Sekartaji, akhirnya Kethek Ogleng tertidur. Setelah tertidur, para putri tersebut meninggalkan Kethek Ogleng karena bagaimanapun kethek ogleng adalah binatang, mereka kawatir kalau suatu saat menggigitnya.

Tidak berapa lama kethek ogleng tersebut terbangun dan kaget setelah mengetahui para putri tersebut menghilang,maka  ia berniat untuk mencarinya. Sementara itu si perjalanan  kedua putri bersama mbok Randha Sambega  selalu ketakutan kalau kera putih tersebut mencarinya. Karena menempuh perjalanan yang cukup lama dengan medan hutan belantara mereka kelelahan bercampur dengan  perasaan takut,akhirnya keduanya menangis.

            Tangis kedua putri ini terdengar oleh Jaka Asmara dan segera mencarinya. Mereka bertemu dan menceritakan permasalahannya.  Tak berapa lama datanglah Kethek ogleng dan meminta kedua putri tersebut.

            Namun Jaka Asmara tidak merelakan,akhirnya terjadi peperangan antara Jaka Asmara dengan Kethek Ogleng. Keduanya ternyata mempunyai kesaktian yang sama. Lama kelamaan akhirnya keduanya kembali ke wujud semula. Jaka Asmara menjadi Panji Asmarabangun sedangkan Kethek Ogleng menjadi Panji Gunungsari. Demikian juga dengan Endhang Rara Tompe menjadi Sekartaji dan Endhang Suminar menjadi Dewi Ragil Kuning. Sementara itu mBok Randha Sambega hanya bisa tercengang melihat kejadian itu. Akhirnya Dewi Sekartaji menceritakan asal mula peristiwa itu kepada Randha Sambega. Setelah mengetahui permasalahannya,Randha Sambega  memberi informasi kalau Jenggala saat ini diserang musuh. Raden Panji Asmarabangun beserta adik-adikinya lalu mohon pamit kembali ke Jenggala.

            Sesampainya di Jenggala, berkat kesaktian Panji Asmarabangun akhirnya  Prabu Klana dapat dipukul mundur

C. BENTUK PENYAJIAN KETHEK OGLENG WONOGIREN

Bentuk penyajian kethek ogleng wonogiren ternyata tidak sama persis bila dibandingkan dengan kethek ogleng yang ada di Wonosari Gunungkidul maupun Kulonprogo Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Penyajian kethek ogleng wonogiren biasanya disajikan berbentuk fragmen, hal ini dimungkinkan karena pada awalnya penyajian kesenian ini dirangkai dengan taledhek ambarang sehingga dibuat ringkas dan praktis. Praktis dalam penyajian ini adalah biasanya pemain juga menjadi penabuh iringan. (seperti pada penyajian ketoprak lesung ).

Paraga pemain dalam penyajian ini adalah :

1. Penari.

Penari dalam penyajian pethilan kethek ogleng yang dirangkai dalam taledhek ambarang berjumlah 5 orang terdiri dari Taledhek dua orang, Kethek ogleng, Jarodheh dan Prasanta.

Sedangkan dalam penyajian pertunjukan kethek ogleng yang dirangkai dalam satu ceritera utuh terdiri dari :

a. Prabu Lembu Amijaya.

b. Prameswari.

c. Panji Asmarabangun.

d. Panji Gunungsari.

e. Panji Kartala.

f. Dewi Sekartaji.

g. Dewi Ragil Kuning.

h. Randha Sambega.

i.  Jarodheh.

j.  Prasanta.

k. Kethek Ogleng.

l.  Prabu Klana.

m. Punggawa Bantarangin secukupnya.

n. Punggawa Jenggala

2. Pengrawit.

Penabuh gamelan kethek ogleng yang dirangkai dalam taledhek ambarang  terdiri dari 4 sampai 6 orang dengan rincian tabuhan kendhang, kenong, saron, gong, gender dan demung.  Namun dalam penyajian kethek ogleng secara utuh diiringi dengan gamelan slendro dan pelog bahkan kadang ditambah dengan alat musik lainnya menurut kebutuhan.

3. Alat-alat lain  yang dibutuhkan antaralain tambang,kursi,meja.

4. Pakaian

a. Prabu Lembu Amijaya : pakaian kebesaran raja bertopong

b. Prameswari: pakaian kebesaran prameswari.

c. Panji Asmarabangun : tekesan

d. Panji Gunungsari: tekesan

e. Panji Kartala : tekesan

f. Jaka Asmara :

g. Dewi Sekartaji : keputren

h. Dewi Ragil Kuning: keputren

i. Randha Sambega: pakaian wanita desa

j. Endang rara tompe: pakaian wanita desa

k. Endang suminar: pakaian wanita desa

j.  Jarodheh: pakaian dagelan

k.  Prasanta : pakaian dagelan

l.  Kethek Ogleng : pakaian kenyung bahkan ada yang memakai kostum mirip hanoman

m.Prabu Klana : Kebesaran kerajaan

n. Punggawa Bantarangin pakaian prajurit

o. Punggawa Jenggala pakian prajurit

5. Iringan

a. Lancaran Pambuka kethek ogleng.

b. Gangsaran pancer nem.

c. Lancaran Lenggong Manis.

d. Kudangan.

e. Slepeg Witing Klapa.      

 

 

 

 

 

 

IRINGAN KETHEK OGLENG WONOGIREN

 

            1. Lancaran

                Bk        . . 6  6 1 6 5  . 6 . 2  . 5 . g3

            [ . . . n.   @ @ # n@   1 1 @ n1   6 6 1 g6 ]

            [ . 1 . 2   . 6 . 5   . 2 . 1   . 2 . g3

              . 1 . 2   . 3 . 2   . 3 . 1   . 2 . g6

              . 1 . 2   . 6 . 5   . 2 . 1   . 2 . g3

              . 1 . 2   . 3 . 2   . 3 . 1   . 2 . g6

              . 1 . 2   . 3 . 2   . 5 . 3   . 2 . g1

              . 5 . 6   . 5 . 3   . 2 . 1   . 2 . g6

              . 1 . 2   . 3 . 2   . 5 . 3   . 2 . g1

              . 5 . 6   . 5 . 3   . 2 . 1   . 2 . g6 ]  

            2. gangsaran 6

            3.  Lancaran                                                   . 5 . g3 

            [ . 5 . n3   . 5 . n1   . 5 . n1   . 5 . g6

              . 5 . 6   . 5 . 1   . 5 . 1   . 5 . g3

            4. Suwe Ora Jamu

              . 2 . 3   . 2 . 3   . 1 . 2   . 3 . g2

              . 3 . 5   . 6 . 5   . 3 . 2   . 1 . g6 

            5. Adegan Jarodeh Prasonto { Srampat}

     g5

  1 5 1 j56  j15 j32 j53 g2  6  2  6  j25 j61 j52 j32 g1   

  5 1 5 j15  j15 j32 j35 g6  k.j2k35j61j6k16j.2 j32 j16 j16 g5

            6. Dolanan (Janda Baru Laras Slendro)

            7. Srepeg Witing Klapa                                                 g2

            5 6 5 3   2 3 2 1   6 1 2 3   5 6 1 g6  

            3 5 6 1   2 3 2 1   3 2 6 3   6 5 3 g2         

 

 

 

1. Lancaran Lenggong Manis

                Bk        . . 6  6 1 6 5  . 6 . 2  . 5 . g3

            [ . . . n.   @ @ # n@   1 1 @ n1   6 6 1 g6 ]

            [ . 1 . 2   . 6 . 5   . 2 . 1   . 2 . g3

              . 1 . 2   . 3 . 2   . 3 . 1   . 2 . g6

              . 1 . 2   . 6 . 5   . 2 . 1   . 2 . g3

              . 1 . 2   . 3 . 2   . 3 . 1   . 2 . g6

              . 1 . 2   . 3 . 2   . 5 . 3   . 2 . g1

              . 5 . 6   . 5 . 3   . 2 . 1   . 2 . g6

              . 1 . 2   . 3 . 2   . 5 . 3   . 2 . g1

              . 5 . 6   . 5 . 3   . 2 . 1   . 2 . g6

D.  KOREOGRAFI

           Koreografi penyajian kethek ogleng adalah luwes dalam arti tidak harga mati . Sehingga seorang koreografer kethek ogleng dapat mengembangkan baik narasi,produk gerak maupun iringan. Sehingga lama waktu penyajian dapat juga luwes dalam arti dapat diperpanjang atau diperpendek sesuai dengan situasi kan kondisi.

BAB III

PENUTUP

Berdasarkan apa yang telah diuraikan diatas bahwa kesenian sangatlah penting sehingga kita harus membudidayakannya. Salah satunya dengan mempelajari tari-tarian daerah, sehingga kita tahu dan mendapatkan ilmu pengetahuan. Sehingga kebudayaan yang ada didaerah sekitar tidak akan punah. Kesenian tari Kethek Ogleng merupakan tarian khas dari kabupaten Wonogiri. Selain sebagai tarian khas Kethek Ogleng juga merupakan kebudayaan bangsa yang harus dilestarikan.

IV

LAMPIRAN FOTO KETHEK OGLENG

kethek ogleng dipewayangan
kethek ogleng dipewayangan
Atraksi kethek ogleng
Atraksi kethek ogleng

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun