Mohon tunggu...
Astari Ratnadya
Astari Ratnadya Mohon Tunggu... Full Time Blogger - a girl who loves travelling so much

Blogger - Mahasiswa - Traveller

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Move On dari Barang Sekali Pakai

24 Oktober 2021   20:00 Diperbarui: 24 Oktober 2021   20:03 1232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Tar, gimana sih caranya supaya cepat move on ?”

Pertanyaan yang acap kali aku dapatkan dari teman, sahabat, bahkan mantan gebetan. Setiap mendengar pertanyaan itu aku diam sejenak, menimbang-nimbang jawaban yang akan aku lontarkan. Terkadang kalau orang terdekatku yang bertanya, aku bisa saja langsung ceplas-ceplos menjawabnya. Tapi, kalau yang bertanya adalah teman yang gak dekat-dekat banget (ups), tentulah bakal beda penyampaiannya.

Semakin dewasa, aku semakin sadar bahwa gak semua orang bisa di”ceplosin”. Rambut boleh sama hitam, hati siapa yang tau. Belum lagi makin banyak kaum “baperan” yang gak bisa terima jawaban jujur dan ceplos. Padahal mereka yang nanya dan menunggu jawaban kita. Sungguh kadang aku bingung.

Balik lagi tentang “Move On”.

Aku bukan expert yang sanggup melawan kesedihan dengan mudah saat patah hati. Tapi setidaknya Astari yang dulunya susah move on, sudah tau cara terbaik move on dan mengobati hati yang sedang tertatih.

Putus cinta bukan akhir dari segalanya. Indonesia masih luas untuk kamu jelajahi.
Percaya deh mantanmu tak hanya meninggalkan luka, tapi juga meninggalkan pelajaran berharga untuk kehidupanmu selanjutnya. Selesaikan tangismu, sedihmu dan bangkitlah untuk jelajahi dunia ini. Aku bisa bilang kalau perjalanan akan membuatmu bersyukur setiap hari hingga kamu lupa dengan sakit hatimu dan move on. Untukmu yang susah move on, percayalah ada seseorang yang lebih istimewa sedang menunggumu. Jangan pernah ragu untuk membuka lembaran baru. Setujuuuuu !!

Eits, tapi Move On tuh gak melulu tentang masalah percintaan, loh.
Move On adalah serapan dari Bahasa Inggris yang artinya “Pindah” dan bersifat general. Bisa kita artikan pindah ke lain hati, pindah ke tempat baru, atau melupakan sesuatu yang buruk.

Move On Dari Barang Sekali Pakai.

Disaat teman-temanku sedang berjuang Move On dari masalah percintaannya, aku Astari Ratnadya, usia 25++, anak rantau dari Pulau Sumatera, yang baru saja ikutan Danone Digital Academy 2021, lagi ada di fase Move On dari Barang Sekali Pakai. Kira-kira kalian yang sedang membaca tulisan ini apakah sedang ada di fase sepertiku juga gak? Kalau iya, kita punya concern yang sama agar lingkungan menjadi lebih baik.

Barang sekali pakai yang beredar sangat luas di pasaran akan menjadi sampah kemasan sekali pakai, misalnya sampah kantong kresek, sampah air mineral kemasan, sampah tisu, hingga sedotan plastik.

Fakta tentang plastik (Sumber : Astarianadya).
Fakta tentang plastik (Sumber : Astarianadya).
Love Hate Relationship with Plastic

Nggak cuma hubungan percintaan yang complicated. Hubungan antar kita sebagai manusia dan plastik pun complicated.
Hidup kita penuh dengan plastik, mulai dari rumah, kantor, sekolah, hingga bisnis. Rasanya nggak akan bisa lepas dari plastik. Kemasan plastik sangat memanjakan kita.

Mudah didapat, ringan, tahan lama, dan praktis, jadi alasan kita love banget sama plastik. Sisi hate dari penggunaan plastik seperti bahan dasar plastik yang bersumber dari minyak bumi dan tidak dapat diperbaharui, kemudian dampak lingkungan mulai dari polusi dan pencemaran di ekosistem laut, serta sulit terurai.

Kamu wajib tahu seputar fakta barang sekali pakai ini :

Kantong Kresek

Barang yang dianggap nggak bernilai ini dengan mudah kita dapatkan saat belanja ke pasar, warung kelontong atau sekedar beli bubur ayam dekat komplek rumah. Padahal udah bawa totebag khusus buat belanja, tapi selalu kalah cepat sama abang dan teteh penjual. “Gapapa neng, gratis ini kreseknya. Biar lebih aman dan nggak kotor tasnya”. Sedih euy dengernya.

Hampir semua transaksi jual beli melibatkan kresek. Belanjaan semurah apapun selalu ada kresek, order makanan online juga kreseknya double. Biar aman ceunah kata penjualnya.
Dari data greeneration 2009, setiap orang Indonesia menghabiskan minimal 10 plastik per hari. kalau diakumulasi nilainya sudah milyaran. Kebayang gak berapa juta barel minyak bumi yang digunakan per tahun (ini baru Indonesia saja).

Fakta Kantong Kresek (Sumber : Astarianadya).
Fakta Kantong Kresek (Sumber : Astarianadya).

Air Mineral Dalam Kemasan

Sejak awal tahun 90an Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) jadi kebutuhan dasar tiap orang. Gampang ditemukan di setiap tempat, dan menjadi barang wajib untuk berbagai acara tertentu seperti meeting, seminar, hingga menjamu tamu.

Kamu ngeh nggak kalau sekarang AMDK sudah tidak menggunakan segel plastik sebagai lapisan tutup botol. Dalam jurnal Science Dr Jenna Jambeck dari Universitas Georgia, Indonesia membuang limbah plastik sebanyak 3,2 juta ton.

Air Minum Dalam Kemasan (Sumber : Astarianadya).
Air Minum Dalam Kemasan (Sumber : Astarianadya).

Tisu

Barang wajib yang dibawa kaum wanita setelah lipstik dan pensil alis! kotor dikit sreet sreet 2 lembar tisu, basah dikit sreet sreet 4 lembar tisu. Praktis banget yah, habis dipakai langsung dibuang. Tanpa sadar, kehadiran tisu jadi indikator pelayanan di beberapa tempat. Contohnya di tempat makan, di hotel bahkan di kamar kecil.

Dalam selembar tisu, ada proses panjang pembuatannya mulai dari air, pulp kertas, pemutih hingga listrik. Dari penelitian WWF, untuk bikin 3,2 juta ton tisu toilet, produsen tisu harus menebang 54 juta batang pohon.
Kira-kira berapa banyak pohon yang harus ditebang buat memenuhi permintaan pasar Indonesia akan tisu ?
Permintaan tisu yang kian meningkat berdampak untuk kelestarian tempat tinggal satwa liar seperti harimau sumatera, gajah sumatera, hingga spesies lainnya.

Infografis Tisu (Sumber : Astarianadya).
Infografis Tisu (Sumber : Astarianadya).
Sedotan Plastik

Satu dari 10 jenis sampah yang sering dijumpai di pantai dan lautan di seluruh dunia ini sangat tak terkendali penggunaannya. Setiap harinya ada 93.244.847 sedotan plastik yang digunakan di Indonesia. Angka ini berasal dari pemakaian sedotan plastik di rumah makan, warung, restoran, minuman kemasan dan lainnya.

Coba deh jalan ke pantai terdekat rumahmu, jalan beberapa meter saja pasti nemuin sedotan plastik. Berhubung di Palembang ndak ada pantai, tapi aku bisa melihat beberapa sampah sedotan plastik di pinggiran sungai Musi.

Infografis mengenai sedotan plastik (Sumber : Astarianadya).
Infografis mengenai sedotan plastik (Sumber : Astarianadya).
Alat Makan Sekali Pakai

Sendok dan garpu plastik, kertas pembungkus nasi, gelas plastik atau kertas serta kemasan sachet dari snack, shampoo, dan lainnya pun jadi permasalahan meningkatnya sampah kemasan sekali pakai. Khususnya snack, apalagi snack sendiri disukai oleh anak-anak hingga dewasa. Sampah dari kegiatan piknik keluarga hingga sampah dari kegiatan kemah pun jadi isu serius untuk dibahas bersama.

Membayangkan jumlah timbunan sampah di Indonesia saja udah bikin ngeri. Apalagi total timbunan sampah dari seluruh dunia. Permasalahan sampah ini masalah kita semua.
Kemasan sekali pakai menambah beban berat buat bumi. Mungkin nggak sekarang kita merasakan kerusakannya, tapi lihat nanti di masa mendatang. Cadangan sumber daya bumi sudah kita habiskan dari sekarang. Dengan belajar hidup minim sampah (zero waste) kita berusaha mengurangi kiriman sampah ke tempat pembuangan akhir.

Alat Makan Sekali Pakai (Sumber : Astarianadya).
Alat Makan Sekali Pakai (Sumber : Astarianadya).
Solusi untuk Indonesia Bebas Sampah = Move on dari Kemasan Sekali Pakai dan Bijak mengonsumsi, bijak membeli serta bijak memakai.
Yuk sama-sama wujudkan Indonesia Bebas Sampah sebagai cita-cita kita bersama.
Semua berawal dari diri kita sendiri, aku, kamu, kita, pasti bisa untuk mulai lebih bijak berplastik dan hidup minim sampah. Karena perubahan besar dimulai dari langkah-langkah kecil.

Beralih ke barang-barang ramah lingkungan (Sumber : Astarianadya).
Beralih ke barang-barang ramah lingkungan (Sumber : Astarianadya).
Melepaskan diri dari kemasan sekali pakai dapat dimulai dengan Kesadaran kita untuk perubahan. Mulai beralih ke barang-barang ramah lingkungan. Bawa tas belanja sendiri, gunakan alat makan sendiri seperti garpu, sendok, sedotan serta tempat makan. Kemudian gunakan tumbler untuk minum. Jika lupa membawa tumbler, pilihlah air minum dalam kemasan yang botolnya bisa didaur ulang seperti AQUA LIFE Bottle, inovasi botol pertama di Indonesia dari 100% plastik daur ulang, dan 100% dapat didaur ulang kembali.

Danone-AQUA meraih penghargaan Gold Champion in Corporate Social Responsibility Program pada April 2021 lalu, untuk kategori kelompok perusahaan swasta pada ajang Bisnis Indonesia Corporate Social Responsibility Award (BISRA). Penghargaan ini menjadi bukti Danone-AQUA selama lebih dari 47 tahun menghadirkan hidrasi yang sehat dan berkualitas, sekaligus mengembangkan berbagai inisiatif sosial dan lingkungan yang berkelanjutan. Rasanya beruntung banget saat acara Danone Digital Academy 2021 kemarin bisa nyimak materi dari Dokter Tria Rosemiarti Nutrition & Science Director Danone Aqua.

Barang ramah lingkungan sudah mulai banyak di pasaran. Kian hari makin banyak bisnis yang concern tentang lingkungan. Kamu bisa cek beberapa toko ini untuk melihat barang-barang ramah lingkungan yang dijual. Pilihan barang ramah lingkungan mulai dari sikat gigi, tumbler, sendok, garpu, gelas, tas belanja, kain kapas, sabun homemade, clodi (popok bayi yang ramah lingkungan), menspad, tempat makan, gelas, kotak makan lipat dan masih banyak lagi.

Rekomendasi toko yang menjual barang-barang ramah lingkungan (Sumber : Astarianadya).
Rekomendasi toko yang menjual barang-barang ramah lingkungan (Sumber : Astarianadya).

Setelah beralih ke barang ramah lingkungan, langkah selanjutnya adalah Memperbesar lingkaran pengaruh (atau bahasa kerennya influence lingkungan terdekat) untuk mulai berubah. Sebarkan pesan hijau berupa edukasi mengenai lingkungan. Jadikan Zero Waste sebagai lifestyle.

Starter pack Zero Waste Lifestyle (Sumber : Astarianadya).
Starter pack Zero Waste Lifestyle (Sumber : Astarianadya).
Zero Waste bukan gerakan untuk anti plastik, justru zero waste sangat menghargai sumber daya, sehingga aku dan kamu perlu bijak memakainya. Masih ingat kan bahan dasar pembuatan plastik dari sumber daya alam dan tidak bisa diperbaharui.

Cek juga video youtube dari salah satu toko "Zero Waste" di Jakarta.


Zero Waste bukan keharusan tapi kebutuhan! Zero waste untuk semua orang, bukan hanya milik suatu golongan (eksklusif). Yuk bergerak bersama supaya merdeka dari sampah dan beralih ke barang-barang ramah lingkungan. Dimulai dari niat dan tekad untuk jadi bagian dari solusi bukan polusi.

*****

sumber :
https://www.jpnn.com/news/peduli-lingkungan-berkelanjutan-danone-aqua-raih-gold-champion-bisra-2021
https://greeneration.org/media/green-info/membawa-isu-pencemaran-laut-ke-permukaan/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun