Tentunya kesehatan anak akan sangat terganggu dengan perpisahan orang tuanya. Anak korban perceraian lebih mudah menjadi stress, tidak nafsu makan, dan malas melakukan apapun. Hal ini tentu akan berdampak pada kesehatan fisik, seperti mudah merasa sakit kepala hingga asma atau kesulitan bernapas. Anak juga menjadi lebih emosional, was-was, bahkan depresi saat menghadapi situasi ini.
Perceraian sangat berpengaruh terhadap psikologis anak, di mana anak merasa kehilangan cinta dari orang tua sehingga perkembangannya ikut terhambat terutama dalam bersosialisasi. Anak umumnya akan mengalami perubahan perilaku, emosi yang tidak terkontrol, dan kesehatan fisik yang ikut terganggu bersamaan dengan psikis yang lebih dahulu terdampak. Kurangnya afeksi dan atensi orang tua merupakan alasan utama mengapa psikis anak terdampak. Oleh karena itu, ada baiknya orang tua tetap memperhatikan anak sedemikian rupa sehingga anak merasa bahwa ia disayangi dan dicintai demi menghindarkannya dari pengaruh negatif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H