Semua meja sudah tertata rapih, berhiaskan mawar dan makanan yang berupa macam dan banyak. Tamu-tamu pun banyak yang telah hadir diacara sakral ini . semua orang berbahagia karena ku, tetapi.. aku tidak bahagia.
Tiba-tiba saja getaran handphone mengagetkanku , terdapat 1 notifikasi pesan di layar handphone . yang ternyata itu dari fiance . ‘’ kamu siap? Aku yakin kamu akan terlihat sangat cantik dengan gaun pengantin itu. Aku sangat tidak sabar untuk melihat senyum mu J I love you little girl’’ pesan fiance.
Ia pun tersenyum membacanya . dengan segera ia melakukan selfie dengan senyum terbaik yang bisa ia berikan . lalu ia kirim kepada laki-laki itu dengan tulisan ‘’mungkin ini akan menjadi senyum terakhir yang bisa kamu lihat. Terimakasih sudah berbagi manisnya kehidupan dengan ku. I can’t help falling in love with you ‘’
Diselang 1 jam acara dimulai , aku ber alasan kepada keluarga bahwa aku ingin buang air dikamar mandi. Dan menolak untuk diantarkan atau ditemani.  Sebenarnya itu hanyalah alibi, aku lari dari acara pernikahanku sendiri . aku lari kerumah mengambil handphone dan headset kesayanganku . lalu dengan sesegera mungkin pergi ke taman itu . sambil memutar lagu ‘’ can’t help falling in love with you ft brooke – dark version’’ . aku menjejaki setiap sudut ditaman itu, mengaggumi keindahannya untuk terakhir kali.
Aku berdansa ditaman itu dengan gaun indahku . ‘’sendiri pun tak apa. Sayang sekali gaun semahal ini aku kotori dengan air mata bukan ?’’ ucapku mencoba bahagia . sambil berdansa ia memegang ujung tangkai seraya berkata ‘’ with this hand. I will lift your sorrows. Your cup will never empty. For I will be your wine’’ lalu ia berdansa lagi , memetik sebuah mawar dan membongkok seperti orang ingin memulai dansa.Â
Sambil berkata ‘’ with this candle, I will light your way in darkness’’ kemudian ia  mematahkan tangkainya dan membentuk sebuah cincin berduri seraya berkata ‘’and with this ring! I ask you to be mine’’ . dan dengan ucapan terakhirnya itulah , iya berdansa sampai diujung jurang . dan pada detik itu,itu menjadi dansa terakhirnya,senyum terakhir, dan air mata terakhir yang ia tumpahkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H