Mohon tunggu...
Assyifa Khania
Assyifa Khania Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Menulis adalah sebuah keberanian

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Insecure Itu Bahaya Nggak Sih?

24 Januari 2022   11:16 Diperbarui: 24 Januari 2022   11:17 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengapa begitu? Karena faktor mengapa kita bisa insecure itu ya kebalikannya dari ini. Yaitu, kita terlalu fokus untuk menjadi orang lain. Sampai-sampai kita terkadang lupa bahwa diri kita sendiri tidak mampu untuk menjadi seperti mereka. Kita tidak sengaja telah menyakiti diri kita sendiri untuk menjadi orang lain. Kita selalu berpura-pura di depan banyak orang dan memakai topeng kebahagiaan. Padahal bisa saja apa yang kita rasakan pada saat itu sangatlah bertolak belakang dengan apa yang kita rasakan pada saat itu. Jadi fokuslah dulu kepada diri sendiri dan cintailah diri sendiri dulu baru kita bisa mencintai orang lain. Bagaimana kita bisa mencintai orang lain jika mencintai diri sendiri saja kita tidak bisa.

2. Jangan bandingkan dirimu dengan orang lain. 

Hal ini juga cukup sering juga kita lakukan. Mau dalam segi apapun itu. Bisa karena kecantikan seseorang, karirnya yang lebih baik dari kita, kepintarannya, rumahnya yang lebih besar, hartanya yang lebih banyak, dan masih banyak lagi perbandingan-perbandingan yang sering kali kita buat. Kita suka lupa bahwa jangan terus-terusan melihat keatas. Dalam kata lain, kita jangan terlalu sering membandingkan dengan orang yang berada diatas kita. Cobalah kita sesekali melihat perbandingan kebawah. Maksud kebawah disini misalnya ketika kita melihat rumah mewah milik tetangga seketika kita menjadi insecure karena rumah kita tak sebesar rumah miliknya. Tapi, cobalah ajak diri kita untuk melihat ke dunia luar, kepada mereka yang tak seberuntung kita. Masih banyak diluar sana orang-orang yang tidak memiliki rumah. Mereka yang tidur di pinggir trotoar. Apakah kita masih akan merasakan  insecure. Rasa-rasanya tidak. Yang ada malah kita merasa sangat bersyukur, bukan? Nah maka dari itu jangan terlalu sering membandingkan diri kita dengan orang lain. Jika sesekali boleh, dengan alasan agar kita lebih mengupgrade diri lagi. Agar memotivasi kita untuk terus maju ke tingkat yang lebih tinggi lagi. Lain halnya untuk masalah ibadah, kita boleh saja membandingkan diri kita dengan orang yang lebih sholeh dan rajin ibadah. Agar kita semakin bersemangat untuk terus beribadah dan berusaha untuk naik ke level yang lebih tinggi lagi.

3. Kelilingi dirimu dengan orang yang suportif. 

Nah, ini juga bisa menjadi salah satu solusi agar kita bisa menguragi rasa insecure kita. Karena lingkungan dan orang-orang disekeliling kita merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap rasa  insecure kita. Ketika kita dikelilingi dengan orang-orang suportif dan memiliki aura positif, maka kita InSyaAllah akan ikut juga terbawa oleh aura positif tersebut.

4. Temukan kelebihan dan keunikan dari diri kita. 

Karena kita harus yakin bahwa setiap orang pasti memiliki kelebihan masing-masing. Dan kita harus fokus pada kelebihan kita agar bisa maksimal dalam mengembangkan kelebihan tersebut. Sehingga nantinya dapat berguna bagi masyarakat luas. Kita tidak boleh hanya berfokus pada kekurangan kita saja. Karena hal ini bisa menimbulkan rasa  insecure kembali. Kita hanya boleh melihat kekurangan kita sebagai pelajaran dam memperbaikinya agak dapat menjadi suatu kelebihan dalam diri kita.

5. Selalu bersyukur.

Bersyukur adalah salah satu hal terpenting yang harus kita miliki. Dan penyebab kita  insecure bisa saja karena kurangnya rasa syukur kita kepada Allah. Allah yang telah memberikan rahmat dan karunianya kepada kita. Jadi jangan sia-sia kan apapun pemberian dari Allah. Mau bagaimanapun keadaan kita, jangan pernah merasa bahwa apa yang terjadi kepada kita ini adalah suatu hal yang menyebalkan bahkan sampai menyebabkan kita berpikir bahwa hidup ini tidak adil. Ingatlah bahwa Allah tidak pernah memberikan ketidakadilan. Yang ada hanyalah kita yang tak pandai dalam mensyukuri nikmat yang Allah berikan kepada kita. Karena kita bisa bernapas ini pun merupakan suatu nikmat terbesar bagi kita. Semua yang ada di sekeliling kita merupakan nikmat yang Alllah berikan kepada kita. Dan jangan pernah sedetikpun memberi ruang kepada diri kita untuk tidak bersyukur.

Oke, semoga tulisan ini bisa memberikan manfaat kepada kita semua. Jika ada kesalahan maupun kata-kata yang kurang berkenan mohon dimaafkan. Karena penulis juga manusia :)

Terimakasih banyak sudah menyempatkan diri mampir ditulisan ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun